JEDDAH - Hingga kemarin (20/5) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat sebanyak 31 jemaah haji reguler Indonesia telah wafat di Tanah Suci. Para jemaah meninggal dunia baik dalam perjalanan dari Tanah Air maupun setelah tiba di Arab Saudi.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara PPIH Arab Saudi, Abdul Basir, menjelaskan bahwa seluruh jenazah dimakamkan di Arab Saudi sesuai ketentuan otoritas setempat. Beberapa dimakamkan di Pemakaman Zahban, Jeddah, sementara lainnya di lokasi terdekat dengan rumah sakit tempat jemaah dirawat sebelum wafat.

“Jemaah haji maupun umrah yang wafat di Arab Saudi tidak bisa dipulangkan ke Indonesia. Pemakaman menjadi kewenangan penuh pemerintah Arab Saudi,” ujar Basir di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Selasa (20/5)

Menanggapi hak-hak jemaah yang wafat, Basir menegaskan bahwa Kemenag akan memfasilitasi pelaksanaan badal haji, yaitu ibadah haji yang dilaksanakan oleh petugas atas nama jemaah yang telah meninggal. Selain itu, pihak keluarga juga berhak atas klaim asuransi jiwa.

“Klaim asuransi akan diproses setelah operasional haji tahun ini selesai. Semua jemaah yang wafat akan mendapatkan haknya,” tegasnya.

Salah satu jemaah yang wafat adalah Kusnandar Endi Mihardja (67), anggota kloter JKG 40 asal Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Almarhum meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia menjelang pendaratan di Bandara Jeddah pada Senin, 19 Mei 2025. Jenazahnya telah dimakamkan di Pemakaman Zahban pada hari yang sama.

Pemerintah mengimbau para jemaah untuk menjaga kesehatan dan mematuhi arahan petugas selama berada di Tanah Suci agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan aman.