JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, secara tegas membantah keterlibatan Raffi Ahmad dalam proyek Makan Bergizi Gratis (MBG). Isu tersebut mencuat setelah muncul klaim bahwa Raffi mengelola hingga 300 titik dapur MBG di Provinsi Banten.

Dalam pernyataan resminya pada Kamis (22/5), Dadan menegaskan bahwa program MBG dilaksanakan dengan sistem yang profesional, terbuka, dan akuntabel.“BGN tetap berkomitmen menjalankan program MBG secara profesional dan terbuka, serta terus melakukan evaluasi agar manfaatnya maksimal,” ujar Dadan.

Klarifikasi Langsung ke Raffi Ahmad

Untuk meluruskan kabar tersebut, Dadan mengaku telah menghubungi langsung Raffi Ahmad. Hasil konfirmasi menunjukkan bahwa Raffi tidak memiliki keterlibatan apa pun dalam proyek MBG, baik sebagai pelaksana maupun mitra kerja. “Saya hubungi langsung Raffi Ahmad dan ia menyatakan tidak terlibat sama sekali dalam proyek MBG, juga tidak berafiliasi dengan mitra pelaksana mana pun,” jelas Dadan.

Isu tentang Raffi pertama kali viral di media sosial dan disusul pemberitaan sejumlah portal, yang menyebut pesohor tersebut mendapat proyek besar MBG. Namun, BGN memastikan tidak ada nama Raffi Ahmad dalam daftar pelaksana kegiatan dapur makan bergizi.

Penunjukan Dapur MBG Dijalankan Secara Terbuka

Dadan juga menjelaskan bahwa mekanisme penunjukan pelaksana dapur MBG dilakukan dengan proses yang jelas, dapat diawasi, dan diaudit publik. “Semua penunjukan dilakukan secara terbuka dan dapat diaudit. Tidak ada ruang untuk intervensi pihak yang tidak sesuai mekanisme,” tegasnya.

Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan bahwa ada pihak tertentu yang bisa ‘mengamankan’ proyek MBG secara diam-diam.

Capaian Target: 4,8 Juta Penerima MBG di Akhir Mei

Dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI pada Rabu (21/5), Dadan menyampaikan bahwa program MBG telah menyentuh hampir 4 juta penerima manfaat. Jumlah ini tersebar di 38 provinsi melalui 1.397 satuan penyedia pangan gizi (SPPG).

Ia memperkirakan, pekan depan akan ada penambahan 294 SPPG baru dengan estimasi 882.000 penerima tambahan. “Artinya, hingga 29 Mei 2025 nanti, kita akan memiliki total 1.691 unit SPPG dan melayani sekitar 4,8 juta penerima,” ujarnya.

Dengan capaian ini, BGN optimistis dapat melampaui target Presiden Prabowo Subianto untuk menjangkau minimal 4 juta penerima program MBG hingga akhir Mei.