
CIREBON — Perum Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, mencatat realisasi penyerapan setara beras tertinggi secara nasional dengan total 110 ribu ton hingga 19 Mei 2025. Capaian ini terdiri dari 85 ribu ton gabah dan 64.500 ton beras.
“Penyerapan ini merupakan yang terbesar secara nasional,” ujar Kepala Bulog Cabang Cirebon, Ramaijon Purba, di Cirebon, Rabu (21/5).
Ia menjelaskan, keberhasilan tersebut tak lepas dari sinergi berbagai pihak seperti TNI melalui Babinsa, Dinas Pertanian melalui penyuluh lapangan, serta para mitra kerja Bulog.
Menurutnya, kolaborasi semua unsur menjadi kunci keberhasilan penyerapan hasil panen petani di wilayah Cirebon Raya, yaitu Kota/Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan (Cimajakuning). Kabupaten Cirebon memberikan kontribusi tertinggi, mencapai 60 ribu ton gabah.
Ramaijon memastikan proses penyerapan akan terus dilakukan selama panen masih berlangsung dan belum ada instruksi penghentian dari kantor pusat Bulog.
Ia menambahkan, harga pembelian yang ditetapkan pemerintah melalui Bulog yakni Rp6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp12.000 per kilogram untuk beras.
Saat ini, stok beras di Gudang Bulog Cirebon mencapai 170 ribu ton. Dari jumlah tersebut, 125 ribu ton tersimpan di gudang induk dan sisanya tersebar di empat gudang sewa serta 31 gudang pinjam pakai milik mitra Bulog.
“Gudang induk hanya berkapasitas 125 ribu ton. Untuk itu, kami manfaatkan gudang sewa dan gudang mitra untuk menyimpan kelebihan stok,” jelasnya.
Ramaijon juga mengapresiasi dukungan jajaran Dandim di wilayah Cimajakuning yang turut membantu program penyerapan gabah petani.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyerapan di wilayah kerja kami,” ucap dia