BRASIL – Produk panel surya buatan Indonesia mencatatkan potensi transaksi senilai USD 42 juta atau sekitar Rp693 miliar dalam penjajakan bisnis (business matching) secara daring antara pelaku usaha Indonesia dan Brasil, yang digelar oleh Kementerian Perdagangan RI melalui ITPC Sao Paulo pada 23 April 2025.
Kepala ITPC Sao Paulo, Donny Tamtama, menyatakan bahwa minat tinggi dari pihak Brasil menunjukkan potensi besar panel surya Indonesia di pasar negara tersebut. PT Solar Karya Indonesia sebagai produsen telah menjalin komunikasi lanjutan dengan MRT Auditoria E Consultoria asal Brasil untuk memastikan kelancaran ekspor serta akses pasar.
“MRT Auditoria E Consultoria bahkan berminat menjadi perwakilan resmi PT Solar Karya Indonesia di Brasil untuk mempermudah proses regulasi dan sertifikasi produk,” ujar Donny.
Donny menjelaskan, kebutuhan panel surya di Brasil cukup tinggi, terutama untuk supermarket, pabrik, dan fasilitas publik. Banyak pihak di Brasil mulai beralih ke energi terbarukan demi efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan.
Kepala Departemen Manufaktur dan Operasi PT Solar Karya Indonesia, Putu Yajnartha, menyambut baik peluang ini dan menyebut penjajakan bisnis tersebut sebagai langkah strategis memperluas pasar energi terbarukan Indonesia. “Kami siap berkolaborasi dengan mitra lokal untuk mendukung transisi energi bersih di Brasil,” ujarnya.
Selain panel surya, ITPC Sao Paulo juga memfasilitasi business matching produk suku cadang kendaraan bermotor. PT Astra Otoparts dari Indonesia bertemu secara daring dengan Exata Importacao E Comercio LTDA dari Brasil pada 25 April 2025. Potensi transaksi dari pertemuan ini diperkirakan mencapai USD 100 ribu atau Rp1,64 miliar.
Produk suku cadang Indonesia mendapat sambutan hangat dari mitra Brasil yang melihat peluang besar di wilayah Goiânia, di mana sepeda motor menjadi moda transportasi utama. “Kami berkomitmen menyediakan produk berkualitas tinggi untuk memperkuat kehadiran Indonesia di pasar Brasil,” ujar Merry Chandra, Manajer Pemasaran PT Astra Otoparts.
ITPC Sao Paulo juga turut serta dalam sesi pitching produk besi dan baja yang digelar secara daring pada 28 April 2025 oleh Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kemendag. Tujuh eksportir Indonesia dari sektor baja, termasuk Krakatau Posco dan Gunung Raja Paksi, mempresentasikan produk mereka kepada perwakilan perdagangan RI di berbagai negara.
Donny menyatakan bahwa kegiatan pitching bertujuan memperluas pasar ekspor dan membantu eksportir menemukan mitra potensial di luar negeri. “Kami terus memfasilitasi peluang bisnis strategis untuk mendukung pertumbuhan perdagangan bilateral,” katanya.
Selama Januari–Maret 2025, ekspor Indonesia ke Brasil tercatat mencapai USD 560 juta, naik 55,06 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sepanjang 2024, total perdagangan Indonesia-Brasil mencapai USD 7,15 miliar, dengan ekspor Indonesia senilai USD1,72 miliar.
