Breaking News :
KanalLogoLogo
Sabtu, 31 Mei 2025

Kesehatan

Benarkah Minum Susu 2 Liter Sehari Baik untuk Anak? Ini Penjelasan Dokter

Mita BerlianaJumat, 30 Mei 2025 02:30 WIB
Benarkah Minum Susu 2 Liter Sehari Baik untuk Anak? Ini Penjelasan Dokter

susu

ratecard

JAKARTA - Beberapa waktu lalu, pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang menyebutkan bahwa minum susu 2 liter setiap hari dapat membantu anak tumbuh tinggi menimbulkan perdebatan di kalangan tenaga medis. Sejumlah dokter dan ahli gizi menilai bahwa rekomendasi tersebut berlebihan dan tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak-anak di Indonesia.  

Menurut dr. Asyam Syafiq, seorang health influencer, kebutuhan susu untuk anak usia sekolah sebenarnya jauh lebih sedikit daripada angka yang disebutkan. Ia menjelaskan bahwa asupan susu yang ideal berkisar antara 700 hingga 1.000 mililiter per hari.

Rekomendasi ini sejalan dengan panduan dari American Academy of Pediatrics (AAP), yang menyarankan anak usia 9 hingga 18 tahun mengonsumsi sekitar 3 porsi susu rendah lemak atau susu skim per hari, setara dengan 700–900 mililiter.  

Asyam mengingatkan bahwa mengonsumsi susu melebihi jumlah tersebut secara rutin dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.

"Lebih dari jumlah itu sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan, kecuali ada indikasi khusus dari dokter atau ahli gizi," jelasnya.

Ia menekankan bahwa susu memang mengandung kalsium dan protein yang penting untuk pertumbuhan, tetapi konsumsi berlebihan justru dapat mengurangi asupan nutrisi lain yang diperlukan dari makanan padat.  

Pendapat serupa disampaikan oleh dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinis. Ia menegaskan bahwa mengandalkan susu dalam jumlah besar bukanlah cara yang tepat untuk mendukung pertumbuhan anak.

"Minum susu dalam jumlah berlebihan bukan pilihan yang ideal karena, setelah usia 1 tahun, nutrisi anak seharusnya lebih banyak dipenuhi dari makanan padat," ujarnya.

Nurul menjelaskan bahwa makanan padat yang mengandung energi, karbohidrat, protein, dan lemak lebih efektif mendukung pertumbuhan optimal dibandingkan hanya mengandalkan asupan susu.  

Selain risiko ketidakseimbangan nutrisi, DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, ahli nutrisi terkemuka, mengingatkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki intoleransi laktosa. Ia menyoroti bahwa klaim minum susu 2 liter sehari tidak hanya berlebihan, tetapi juga kurang tepat secara biologis bagi anak-anak di Indonesia.

"Lebih dari 80% etnis Melayu tidak mampu mencerna laktosa dengan baik, berbeda dengan kelompok Kaukasia yang secara genetik lebih toleran terhadap susu," jelas Tan.  

Data global menunjukkan bahwa kawasan Asia, termasuk Indonesia, memiliki tingkat intoleransi laktosa yang sangat tinggi, mencapai 80–100%. Hal ini diperkuat oleh pernyataan dr. Santi, Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, yang menjelaskan bahwa intoleransi laktosa terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup enzim laktase untuk mencerna gula alami dalam susu.

"Kondisi ini menyebabkan gejala seperti kembung, diare, dan sakit perut jika anak minum susu dalam jumlah besar," terangnya.  

Para ahli sepakat bahwa meskipun susu memiliki manfaat bagi pertumbuhan, pemenuhan nutrisi anak harus seimbang dan disesuaikan dengan kondisi tubuh serta kebutuhan harian.

Orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menerapkan pola konsumsi susu dalam jumlah besar pada anak. Selain itu, makanan bergizi seimbang tetap menjadi kunci utama dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Pilihan Untukmu