Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 01 Juni 2025

Ekbis

Harga Referensi CPO Turun, Kakao Naik di Juni 2025

Ima KarimahSabtu, 31 Mei 2025 11:43 WIB
Harga Referensi CPO Turun, Kakao Naik di Juni 2025

Petani sawit mengangkut hasil panen. Sumber: Dinas Perkebunan Prov Kaltim

ratecard

JAKARTA – Kementerian Perdagangan RI menetapkan Harga Referensi (HR) Crude Palm Oil (CPO) untuk periode Juni 2025 sebesar USD 856,38 per metrik ton (MT), turun USD 68,08 atau 7,36 persen dibanding Mei 2025 sebesar USD 924,46/MT. Penurunan ini menyebabkan Bea Keluar (BK) CPO ditetapkan sebesar USD 52/MT dan Pungutan Ekspor (PE) sebesar 10 persen atau setara USD 85,6384/MT.

“HR CPO saat ini turun mendekati ambang batas USD 680/MT. Berdasarkan aturan yang berlaku, maka BK CPO dan PE CPO ditetapkan seperti tersebut untuk periode Juni 2025,” kata Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Isy Karim, dalam keterangan tertulis.

HR CPO dihitung dari rata-rata harga selama 25 April–24 Mei 2025 di tiga bursa: Indonesia (USD 804,50/MT), Malaysia (USD 908,27/MT), dan Rotterdam (USD 1.132,90/MT). Karena selisih harga antar bursa lebih dari USD 40, maka sesuai Permendag No. 46 Tahun 2022, HR ditentukan dari dua harga median, yaitu Indonesia dan Malaysia.

Faktor penurunan HR CPO antara lain adalah meningkatnya produksi sawit di Malaysia, proyeksi penurunan permintaan dari India, serta penguatan nilai tukar dolar AS.

Sementara itu, harga biji kakao justru mengalami kenaikan signifikan. HR biji kakao periode Juni 2025 tercatat USD 9.591,52/MT, naik 14,41 persen dibanding Mei 2025. Kenaikan ini berdampak pada Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao yang menjadi USD 9.127/MT, atau naik 14,82 persen. Namun, BK biji kakao tetap 15 persen sesuai ketentuan PMK No. 38 Tahun 2024.

Kenaikan harga kakao dipicu oleh penurunan produksi di negara produsen utama Afrika Barat akibat curah hujan tinggi.

Di sisi lain, HPE produk kulit untuk Juni 2025 tidak mengalami perubahan dari Mei, namun ada penyesuaian HPE pada beberapa produk kayu. Kayu olahan dari jenis meranti, rimba campuran, pinus, jati putih, akasia, sengon, hingga kayu balsa mengalami peningkatan HPE. Sementara HPE untuk kayu merbau, eboni, dan jati justru mengalami penurunan.

Pilihan Untukmu