
MALANG– Jumlah investor pasar modal di wilayah kerja Kantor OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Malang terus mengalami peningkatan. Hingga 31 Maret 2025, total investor yang tercatat melalui Single Investor Identification (SID) mencapai 304.709 SID, tumbuh 11,52 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan itu berasal dari platform S-INVEST, yaitu sistem elektronik yang digunakan untuk mendukung aktivitas penyelesaian transaksi reksa dana dan produk investasi lainnya. Jumlah SID S-INVEST tercatat sebanyak 288.077 SID atau meningkat 11,10 persen yoy.
Sejalan dengan pertumbuhan jumlah investor, nilai penjualan reksa dana dan jumlah nasabah Agen Penjual Reksa Dana (APERD) juga melonjak tajam. Nilai penjualan reksa dana tercatat naik 67,92 persen yoy, sementara jumlah nasabah APERD meningkat signifikan sebesar 137,84 persen yoy. Peningkatan ini menunjukkan adanya kecenderungan investor melakukan realokasi portofolio ke instrumen yang lebih aman.
“Pertumbuhan ini menggambarkan bahwa minat masyarakat terhadap produk investasi, khususnya reksa dana, semakin tinggi. Apalagi di tengah ketidakpastian global, investor cenderung memilih instrumen dengan risiko yang lebih rendah,” ujar Kepala Kantor OJK Malang, Farid Faletehan.
Sementara itu, kinerja transaksi saham mencatatkan kenaikan nilai transaksi sebesar 24,80 persen yoy. Namun, hal ini tidak diikuti oleh frekuensi dan volume transaksi yang justru mengalami penurunan. Rata-rata frekuensi transaksi saham turun 5,98 persen yoy, dan volume transaksi menurun 1,08 persen yoy.
Farid menambahkan, fluktuasi pada aspek transaksi saham mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal. “Meski ada penurunan pada frekuensi dan volume, nilai transaksi yang meningkat menunjukkan bahwa investor tetap aktif, meski dengan pendekatan yang lebih selektif dan berhati-hati,” tuturnya.