
CHINA - Sebuah penemuan penting dalam dunia paleontologi kembali terjadi di China. Tim peneliti dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology (IVPP) dan University of Chinese Academy of Sciences berhasil mengidentifikasi spesies baru dinosaurus sauropodomorph yang diberi nama Xingxiulong yueorum. Fosil ini ditemukan di Formasi Lufeng, Provinsi Yunnan, sebuah lokasi yang terkenal akan kekayaan fosil dinosaurus dari periode Jurassic awal.
Xingxiulong yueorum diperkirakan hidup sekitar 190 juta tahun yang lalu dan memiliki panjang tubuh mencapai 10 meter, dua kali lebih besar dari kerabat terdekatnya. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi dinosaurus sauropodomorph, kelompok yang menjadi nenek moyang dinosaurus raksasa seperti Brachiosaurus dan Diplodocus. Dr. Xiang-Yuan Chen, salah satu peneliti utama dalam studi ini, menjelaskan bahwa fosil ini memiliki ciri-ciri unik yang membedakannya dari spesies sebelumnya.
"Xingxiulong yueorum memiliki trokanter keempat berbentuk liontin, margin dorsal astragalus yang hampir lurus di permukaan posterior, serta digit kelima kaki dengan dua falang," ungkap Dr. Chen. Karakteristik ini menunjukkan bahwa spesies ini merupakan bagian dari kelompok massopoda, sebuah klad penting dalam evolusi sauropodomorph yang pertama kali diklasifikasikan pada tahun 2007.
Sauropodomorph adalah kelompok dinosaurus pemakan tumbuhan berleher panjang yang mendominasi ekosistem darat pada masa Jurassic dan Cretaceous. Pada masa awal evolusi mereka, seperti di akhir Trias dan awal Jurassic, anggota kelompok ini masih berukuran relatif kecil dan beberapa di antaranya berjalan dengan dua kaki. Namun, ciri khas seperti leher panjang, kepala kecil, dan gigi berbentuk daun sudah terlihat. Seiring waktu, mereka berevolusi menjadi makhluk berkaki empat dengan ukuran tubuh yang semakin besar untuk menopang berat badan mereka.
Penemuan Xingxiulong yueorum juga memperkuat pemahaman tentang keragaman genus Xingxiulong. Sebelumnya, hanya satu spesies dalam genus ini yang diketahui, yaitu Xingxiulong chengi. Dengan temuan fosil tambahan, para peneliti kini dapat memastikan bahwa X. yueorum adalah anggota genus yang sama namun dengan ciri anatomis yang berbeda. Salah satu fitur penting yang ditemukan adalah tulang belakang sakral yang menyatu, sebuah karakteristik yang biasanya hanya terlihat pada sauropoda bertubuh besar yang lebih maju.
"Struktur tulang belakang dan kaki yang kokoh pada Xingxiulong yueorum menunjukkan transisi menuju bentuk tubuh sauropoda sejati," jelas tim peneliti. Temuan ini membuktikan bahwa ciri-ciri tubuh raksasa sudah mulai muncul lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, menunjukkan bahwa evolusi sauropodomorph lebih kompleks daripada yang diduga.
Formasi Lufeng di Yunnan pada masa Jurassic awal merupakan lingkungan yang subur dengan tumbuhan lebat, sungai, dan dataran banjir. Di sini, berbagai jenis dinosaurus hidup berdampingan, masing-masing mengisi peran ekologis yang berbeda. Keberagaman ini mendorong spesiasi yang cepat di antara sauropodomorph, menghasilkan variasi bentuk dan ukuran tubuh yang luar biasa.
Penemuan Xingxiulong yueorum tidak hanya menambah daftar spesies dinosaurus yang diketahui, tetapi juga membantu ilmuwan memahami bagaimana makhluk purba ini beradaptasi dengan perubahan lingkungan. "Temuan ini memperkaya pemahaman kita tentang keragaman sauropodomorph di Formasi Lufeng dan memperjelas jalur evolusi mereka," ujar tim peneliti.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Historical Biology, dan para ilmuwan berharap penggalian lebih lanjut di Yunnan akan mengungkap lebih banyak fosil yang dapat memberikan petunjuk baru tentang evolusi dinosaurus. Setiap penemuan fosil baru adalah potongan teka-teki yang dapat mengubah pemahaman kita tentang sejarah kehidupan di Bumi.
Dengan terus ditemukannya fosil-fosil baru, kisah evolusi dinosaurus sauropodomorph semakin jelas, membuktikan bahwa masih banyak misteri yang menunggu untuk diungkap dari masa prasejarah.