
PEMALANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan pengerukan muara dan kolam Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. untuk mengatasi pendangkalan akibat sedimentasi yang mengganggu aktivitas kapal nelayan.
Proyek ini ditinjau langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada Kamis (5/6). Pengerjaan dijadwalkan berlangsung selama 150 hari, dimulai sejak awal Juni.
Pengerjaan tahun ini meliputi pembangunan breakwater sisi timur (batu bolder dan tetrapod) sepanjang 220 meter dengan nilai Rp4,65 miliar, serta pengerukan muara Sungai Elon dan kolam pelabuhan sebanyak 30.571 meter kubik senilai Rp2,9 miliar.
“Target pengerjaan 150 hari. Ini tahap pertama, anggarannya Rp7,55 miliar. Nanti bertahap, totalnya bisa sampai Rp30 miliar,” jelas Gubernur Luthfi.
Gubernur menyebut bahwa sedimentasi selama ini menjadi keluhan utama nelayan Asemdoyong. Berdasarkan data, endapan lumpur di area dermaga dan muara Sungai Elon mencapai 68.489 meter kubik, dan telah menyebabkan kerusakan baling-baling kapal akibat dangkalnya alur pelayaran.
“Asemdoyong ini urat nadi nelayan. Mau tidak mau kita revitalisasi. Dengan begitu, kapal-kapal tidak akan lagi tersangkut,” ujar Luthfi.
Tokoh nelayan setempat, Siswandi, menyambut positif langkah cepat tersebut. Ia menyebut pengerukan ini sudah lama diharapkan nelayan demi keberlangsungan aktivitas melaut generasi mendatang.
PPP Asemdoyong melayani 1.447 unit kapal nelayan, dengan komoditas utama seperti teri, tembang, kuniran, beloso, dan petek. Pada tahun 2024, produksi ikan tangkap di pelabuhan ini mencapai 1.115,75 ton dengan nilai Rp111,9 miliar.
Kontribusi pelabuhan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp129,5 miliar, atau 130,83 persen dari target sebesar Rp99 juta lebih.