
BEKASI - Warga Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI) di Sukatani, Kabupaten Bekasi, terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air galon akibat gangguan pasokan air PDAM Tirta Bhagasasi yang telah berlangsung tiga bulan.
Rio Harmonis (32), salah satu warga, mengaku harus membeli sekitar 10 galon air per hari dengan total pengeluaran mencapai Rp60.000 hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti mandi, memasak, dan mencuci. Beberapa warga bahkan terpaksa meminjam air dari tetangga yang memiliki sumur bor, meski merasa tidak enak hati.
Kondisi lebih parah dialami Rismala (32) yang sampai harus mengungsi ke rumah saudaranya di Jakarta selama tiga hari karena kesulitan mendapatkan air bersih. Ia menuntut PDAM segera menyelesaikan masalah ini, terutama karena warga tetap dibebani tagihan air meski tidak mendapatkan layanan yang memadai.
Direktur Usaha PDAM Tirta Bhagasasi, Ade Efendi Zarkasih, menjelaskan bahwa gangguan pasokan air disebabkan kebocoran pipa di dekat perumahan tersebut. PDAM saat ini bekerja sama dengan pihak ketiga, PT CPU, untuk mendistribusikan air, namun banyak keluhan muncul terkait kualitas dan keterlambatan pasokan.
Ade menyatakan akan mengevaluasi kerja sama dengan PT CPU dan sedang memperbaiki pipa yang bocor. Sebagai solusi sementara, PDAM mempertimbangkan interkoneksi dengan jaringan pipa di Cabang Cikarang Barat untuk mengembalikan pasokan air ke normal.