
BANDUNG – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mendesak pemerintah agar segera membuka kembali Bandara Husein Sastranegara untuk penerbangan komersial. Ia menilai pemindahan penerbangan ke Bandara Kertajati, Majalengka, tidak efektif dan justru merugikan perekonomian serta sektor pariwisata Kota Bandung.
"Segera buka Bandara Husein. Dengan itu, sektor pariwisata Bandung akan bergerak," ujar Farhan dalam konferensi pers di Balai Kota Bandung, Kamis (12/6).
Farhan menyebut, keputusan menutup Husein dan memindahkan semua penerbangan ke Kertajati tidak rasional karena pasar penerbangan terbesar di Jawa Barat justru berada di Bandung. Ia menilai masyarakat kini terpaksa memilih terbang dari Jakarta, khususnya Bandara Halim Perdanakusuma, karena lokasi Kertajati terlalu jauh dari pusat aktivitas ekonomi.
"Dengan ditutupnya Husein dan dipaksakannya semua ke Kertajati, terbukti market penerbangan itu tetap di Bandung. Nggak masuk akal kalau bandara di Bandung ditutup," tegasnya.
Ia juga mengkritisi kerugian operasional Bandara Kertajati yang dilaporkan mencapai lebih dari Rp60 miliar per tahun. Bahkan, menurutnya, angka tersebut bisa lebih besar dari laporan resmi.
Farhan mengapresiasi Gubernur Jawa Barat yang telah mengupayakan optimalisasi Kertajati, namun ia menilai situasinya semakin mendesak. Ia menyoroti adanya ketimpangan manfaat ekonomi antarwilayah akibat kebijakan ini.
"Orang Bandung dan yang mau ke Bandung akhirnya terbang dari Jakarta. Yang diuntungkan siapa? Jakarta, bukan Jawa Barat," ungkapnya.
Sejak pemindahan penerbangan komersial pada 2023, Bandara Husein hanya melayani penerbangan militer dan beberapa penerbangan khusus. Sementara itu, Bandara Kertajati masih menghadapi persoalan rendahnya okupansi dan aksesibilitas yang belum memadai.