JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) berhasil mencatatkan 17 kontrak kerja sama dan 35 nota kesepahaman (MoU) dalam ajang Indo Defence 2025 yang resmi ditutup Sabtu (14/6) di JIExpo Kemayoran. Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Laksamana Muda TNI Sri Yanto menyatakan pameran yang dihadiri delegasi dari 42 negara ini menjadi momentum penting bagi pengembangan industri pertahanan nasional.  

"Kerja sama ini mencakup berbagai bentuk, mulai dari transfer teknologi, pengembangan bersama, hingga produksi produk pertahanan," ujar Sri Yanto. Ia menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 sekaligus menggerakkan perekonomian nasional.  

Salah satu kerja sama strategis yang ditandatangani adalah pengembangan jet tempur generasi kelima KAAN antara Kemhan dengan Sekretariat Industri Pertahanan Turki (SSB). Presiden Prabowo Subianto turut menyaksikan penandatanganan MoU ini yang dilakukan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris SSB Turki Haluk Gorgun.  

Selama penyelenggaraannya, Indo Defence 2025 berhasil menarik 42.000 pengunjung dan menampilkan berbagai inovasi teknologi pertahanan terkini. Kemhan berharap kerja sama yang terjalin dapat memperkuat kemandirian industri pertahanan dalam negeri melalui alih teknologi dan peningkatan kapasitas produksi.