JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Fraksi Nasdem, Rajiv, mengungkapkan temuan adanya oknum agen yang mempersulit petani dalam mendapatkan pupuk subsidi. Hal ini diketahui saat Rajiv melakukan kunjungan reses ke daerah pemilihannya di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung. "Banyak keluhan dari petani yang kesulitan mengakses pupuk subsidi karena permainan oknum agen, padahal pemerintah sedang fokus pada swasembada pangan," ujar Rajiv dalam keterangannya, Minggu (15/6).  

Rajiv menegaskan bahwa praktik semacam ini bertentangan dengan upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan, terutama di tengah capaian surplus beras hampir 4 juta ton pada tahun 2025. Ia memperingatkan para agen untuk tidak mempersulit petani atau bermain dengan harga pupuk subsidi. "Kami akan minta izin agen yang nakal dicabut jika masih mempersulit petani," tegasnya.  

Selain masalah pupuk, Rajiv juga menemukan keluhan terkait penyaluran alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tidak tepat sasaran. Banyak kelompok tani mengaku harus menyewa alsintan dari broker karena program tersebut tidak langsung diterima oleh petani. Rajiv berjanji akan menindaklanjuti berbagai keluhan ini untuk memastikan program pertanian pemerintah benar-benar sampai kepada petani.  

Pernyataan Rajiv ini muncul setelah Presiden Prabowo Subianto mengungkap kompleksnya sistem distribusi pupuk subsidi yang melibatkan 145 aturan dan tanda tangan. Pemerintah saat ini sedang berupaya menyederhanakan alur distribusi pupuk untuk memastikan ketersediaannya bagi petani.