
PROBOLINGGO - Kelompok Tani Harapan Jaya 1 di Desa Watuwungkuk, Kabupaten Probolinggo, menjadi sorotan dalam kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren 2025 berkat inovasi pertanian berkelanjutan dan digitalisasi yang diterapkannya. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina, serta Kepala Divisi Implementasi Kebijakan (DIK) BI Jawa Timur, Iqbal Reza Nugraha.
Klaster binaan Bank Indonesia ini telah menerapkan pertanian organik dengan pupuk hayati, sekaligus memanfaatkan teknologi digital seperti sensor cuaca, pemantauan pH tanah, dan sistem prediksi hama. Di sektor pemasaran, kelompok ini telah menggunakan TikTok Live dan e-commerce seperti Shopee untuk menjual hasil panen dan produk olahan bawang merah.
Keberhasilan mereka ditandai dengan diraihnya penghargaan “Apresiasi Kinerja Hortikultura Terbaik” dari Bank Indonesia pada 2023. Produk hilir seperti ARMOS (bawang goreng dan benih unggul) bahkan telah mengantongi sertifikasi halal.
Dalam kunjungan lapangan, Febrina menyatakan bahwa Harapan Jaya 1 menjadi contoh sukses kolaborasi, inovasi, dan transformasi digital di sektor pertanian. Para petani tak hanya fokus pada budidaya, tetapi juga manajemen pascapanen, branding produk, hingga pemberdayaan komunitas lokal.
Dengan pendekatan ini, klaster Harapan Jaya 1 bukan hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga membangun optimisme masa depan pertanian nasional yang mandiri dan berdaya saing tinggi.