
DEMAK – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut di pantai utara (Pantura) Pulau Jawa akhirnya akan dilaksanakan secara serius pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, setelah tertunda selama puluhan tahun.
Tanggul laut ini diproyeksikan menjadi infrastruktur vital untuk melindungi wilayah pesisir dari ancaman rob, penurunan muka tanah, dan dampak perubahan iklim ekstrem.
“Insyaallah itu akan terlaksana. Tapi mohon bersabar karena anggaran terbatas dan prioritas harus dibagi. Tapi kami tidak tinggal diam. Kami tetap berjuang menyelesaikan permasalahan rob,” ujar Menteri Dody saat meninjau wilayah terdampak rob di Demak, Sabtu (15/6).
Menurut Dody, perhatian Presiden Prabowo terhadap penanganan rob di Pantura sudah terlihat sejak masa kampanye. Setelah dilantik, Presiden langsung menginstruksikan agar proyek tanggul laut dari Banten hingga Gresik diprioritaskan.
“Kita tahu rob ini sudah lama. Perubahan iklim dan penurunan tanah memperparah kondisi. Karenanya Presiden langsung meminta agar Giant Sea Wall dirancang dan dijalankan,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, pemerintah kini tengah menyiapkan Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Badan ini akan bertugas mengawal pembangunan secara terintegrasi dan berkelanjutan dari Jakarta hingga Semarang, termasuk wilayah Demak yang menjadi salah satu daerah terdampak paling parah.
Pembangunan tanggul ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk menghadapi ancaman krisis iklim dan menjaga keselamatan jutaan warga yang tinggal di kawasan pesisir utara Jawa.