JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta melakukan pemeriksaan sampel air di Kanal Banjir Timur (BKT), Cilincing, Jakarta Utara setelah munculnya busa tebal di permukaan sungai. Pemeriksaan ini dilakukan menyusul viralnya video di Instagram @ilhamapriyanto yang menunjukkan kondisi sungai dipenuhi busa pada Rabu (18/6).  

Humas DLH DKI Jakarta Yogi Ikhwan menjelaskan, kejadian ini terjadi saat tinggi muka air mencapai 4,1 meter dengan status siaga. "Sesuai SOP pengendalian banjir, semua pintu air di Weir 3 dibuka penuh sehingga menimbulkan turbulensi kuat yang diduga memicu munculnya busa," ujar Yogi, Jumat (20/6).  

Busa tersebut mengalir sejauh 1 kilometer ke arah hilir sebelum akhirnya menghilang. DLH menduga busa berasal dari limbah domestik warga seperti deterjen yang terbawa aliran air hujan dari hulu BKT. "Saat ini sampel air sedang dianalisis di Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah untuk menentukan langkah penanganan lebih lanjut," tambah Yogi.  

DLH juga menduga busa mengandung MBAS (metilen blue active surfactan) dari deterjen keras yang tidak ramah lingkungan. Pemprov DKI berencana melakukan sosialisasi dan penegakan hukum terhadap usaha cucian kendaraan dan laundry yang membuang limbah langsung ke sungai.  

Ke depan, Pemprov DKI akan membangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) untuk memastikan limbah yang dibuang ke sungai memenuhi baku mutu lingkungan. DLH terus memantau kondisi sungai dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.