
JAKARTA – Pemerintah Indonesia mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik antara Israel dan Iran untuk kembali ke meja perundingan guna mencari penyelesaian damai yang permanen. Seruan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menanggapi serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran beberapa waktu lalu.
"Pemerintah Indonesia mendorong semua pihak untuk kembali ke meja perundingan guna mencapai penyelesaian konflik secara permanen," kata Budi Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Minggu (22/6). Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto memprioritaskan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di kawasan Timur Tengah dan telah memerintahkan penyusunan rencana kontinjensi serta evakuasi.
Gelombang pertama evakuasi WNI dari Iran, yang berjumlah 29 orang, akan diterbangkan melalui tiga penerbangan komersial dari Baku, Azerbaijan pada 23 Juni 2025 dan dijadwalkan tiba di Jakarta keesokan harinya. "Pemerintah terus memantau perkembangan situasi untuk mempersiapkan evakuasi lanjutan jika diperlukan," tambah Budi.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan dalam pidato di Gedung Putih pada Sabtu (21/6) bahwa militer AS telah melancarkan serangan presisi terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, yaitu Isfahan, Natanz, dan Fordow. Trump menyatakan serangan tersebut bertujuan untuk menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman yang ditimbulkan oleh negara tersebut.
"Tujuan kami adalah menghentikan ancaman nuklir dari Iran, yang merupakan negara sponsor teror nomor satu di dunia," tegas Trump. Ia juga mengklaim serangan tersebut sebagai "keberhasilan militer yang spektakuler."
Sementara itu, Israel telah lebih dulu menyerang Iran pada Kamis (12/6) setelah intelijen mereka mendeteksi perkembangan pesat program nuklir Iran. Konflik yang melibatkan ketiga negara ini semakin memicu ketegangan global, dengan Indonesia terus mengupayakan langkah-langkah diplomasi dan perlindungan bagi WNI di wilayah terdampak.