Breaking News :
KanalLogoLogo
Jumat, 27 Juni 2025

Edukasi

Kebijakan Trump Dorong Indonesia Perkuat Pendidikan Tinggi Nasional

Mita BerlianaKamis, 26 Juni 2025 15:06 WIB
Kebijakan Trump Dorong Indonesia Perkuat Pendidikan Tinggi Nasional

ilustrasi

ratecard

Rektor The Deakin University Lancaster University Indonesia, Greg Barton, memberikan tanggapan terkait kebijakan Trump dalam webinar yang diselenggarakan IndoStrategi pada Senin (23/6). Kebijakan ini sempat mengancam mahasiswa Indonesia tidak bisa berkuliah di Harvard, sebelum akhirnya Departemen Luar Negeri AS mencabut penangguhan dengan syarat pemohon visa harus mencantumkan akun media sosial publik mereka. Namun, ketidakstabilan kebijakan tetap menimbulkan polemik global, terutama bagi negara yang masih bergantung pada Amerika Serikat, termasuk Indonesia.  

Webinar bertajuk "Kebijakan Luar Negeri Trump: Perubahan Paradigma atau Anomali Sementara?" turut menghadirkan Asep Setiawan, Dosen Hubungan Internasional UMY, dan Hajriyanto Y. Thohari, Duta Besar LBBP RI untuk Lebanon. Asep menekankan pentingnya pendidikan, litbang, dan kebijakan industri sebagai fondasi kemandirian teknologi dan ekonomi. "Tidak bisa mengandalkan produk global karena sekarang bisa jadi sulit untuk Indonesia meraih itu," ujarnya.  

Greg Barton menyoroti dampak psikologis kebijakan Trump terhadap mahasiswa Indonesia di AS, yang merasa waswas akibat kebijakan imigrasi ketat dan retorika anti-imigran. "Ini bukan kesalahan Indonesia, tapi kecelakaan politik di AS. Kita harus berhati-hati karena situasi di sana sangat rasis dan didominasi white supremacy," jelas Greg.  

Namun, Greg melihat peluang positif dari kebijakan ini, yakni memperluas kerja sama pendidikan dengan negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, China, Australia, dan negara-negara Eropa. Sejalan dengan Asep, Greg mendorong Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi guna membangun kemandirian di tengang ketidakpastian global.  

Momentum ini dinilai tepat untuk memperkuat sistem pendidikan nasional, mengurangi ketergantungan pada AS, sekaligus membuka peluang baru dengan mitra pendidikan di kawasan Asia dan Eropa yang lebih stabil.

Pilihan Untukmu