BALI - Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa meninjau langsung kesiapan Bali Safari & Marine Park dalam menghadapi lonjakan wisatawan selama libur sekolah, Kamis (26/6). Ia memastikan destinasi tersebut telah memenuhi standar keamanan, kenyamanan, dan pengalaman wisata yang menyenangkan, terutama untuk kunjungan keluarga.
“Kami fokus pada tiga hal utama: safety, kenyamanan fasilitas, dan pengalaman menyenangkan. Semuanya jadi prioritas bersama pengelola,” ujar Wamenpar.
Wamenpar turut mengikuti Safari Journey, didampingi General Manager Bali Safari Laetitia Delvart dan Direktur Politeknik Pariwisata Bali Ida Bagus Putu Puja, untuk memantau langsung kesiapan atraksi dan sistem pelayanan pengunjung.
Dalam sepekan terakhir, jumlah pengunjung Bali Safari meningkat signifikan. Data tiga tahun terakhir menunjukkan tren positif kunjungan wisatawan mancanegara: 73.529 (2022), 196.047 (2023), dan 262.932 (2024). Sementara kunjungan wisatawan nusantara sempat fluktuatif, dengan puncak 245.667 orang di 2023.
Dari sisi keamanan, pengelola Bali Safari telah menerapkan larangan kendaraan pribadi di area safari dan pemasangan papan arah untuk kelancaran mobilisasi. “Khusus libur sekolah, karena banyak anak-anak, aspek keselamatan dan manajemen krisis harus sangat ketat,” tegas Wamenpar.
Baca Juga : Indonesia Bidik Pasar Wisata Medis Asia Pasifik
Kemenpar juga mendorong seluruh daerah wisata untuk menerapkan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) dan standar usaha pariwisata berbasis risiko sesuai Permenpar No. 4 Tahun 2021.
Sebagai bagian dari dorongan wisata domestik, pemerintah telah meluncurkan paket stimulus untuk libur sekolah, termasuk:
-Diskon 30% tiket kereta api (2,8 juta penumpang)
-Potongan tarif tiket pesawat ekonomi sebesar 6%
-Diskon 50% angkutan laut
-Diskon 20% tarif tol
Kampanye #DiIndonesiaAja terus digencarkan untuk mendorong masyarakat menjelajahi destinasi lokal dan meramaikan event di berbagai daerah.
“Dari Januari–April 2025 sudah tercatat 400 juta pergerakan wisatawan nusantara. Kami optimistis bisa capai target 1,08 miliar pergerakan hingga akhir tahun,” pungkas Ni Luh Puspa.
