YOGYAKARTA - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menilai acara Bung Karno Ngonthel 2025 yang digelar di Lapangan Minggiran pada Minggu (29/6) sebagai bentuk kritik terhadap kondisi kebersihan kota. Acara tersebut tidak hanya menampilkan kegiatan bersepeda onthel, tetapi juga melibatkan aksi bersih-bersih sampah oleh peserta. Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPP PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, yang sebelumnya juga terlibat dalam aksi bersih-bersih Sungai Code pada Sabtu (26/9).  

"Pesan dari Pak Ganjar sangat jelas, yaitu mendorong kebersihan kota. Bagi saya, ini adalah kritik tajam karena banyak pesepeda onthel yang datang sambil memungut sampah. Artinya, Yogyakarta belum benar-benar bersih," ujar Hasto saat ditemui di lokasi. Ia mengakui pentingnya kritik untuk memacu perbaikan layanan publik, termasuk dalam hal kebersihan lingkungan.  

Hasto menjelaskan bahwa kebersihan sungai menjadi fokus utama dalam program Jogja Bersih. Rencananya, pada 5 Juli 2025, pemerintah kota akan melibatkan pelajar dan mahasiswa dalam kerja bakti membersihkan sungai. "Ini akan menjadi gerakan bersama warga untuk menciptakan kota yang lebih bersih," tambahnya.  

Sementara itu, Ganjar Pranowo menekankan bahwa perubahan dimulai dari hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan. "Kami bersama Pak Wali Kota dan komunitas sudah membersihkan Sungai Code. Kini ada rencana aksi bersih-bersih di Ring-road, dan kami akan mendukung penuh," ungkap Ganjar. Ia berharap gerakan ini dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.  

Aksi ini menjadi sorotan karena tidak hanya menyuarakan pentingnya kebersihan, tetapi juga menunjukkan kolaborasi antara pemerintah, tokoh nasional, dan komunitas lokal dalam menangani persoalan sampah di Yogyakarta.