
MALANG – Final cabang olahraga futsal putra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 antara Kota Malang dan Surabaya yang digelar di Graha Polinema, Kota Malang, Jumat (27/6), resmi ditunda akibat kericuhan. Laga dihentikan pada babak kedua saat tersisa 8 menit 33 detik, setelah dua kali kerusuhan pecah di dalam dan luar lapangan.
Pertandingan yang semula berjalan panas berubah menjadi tidak terkendali ketika penonton melempar botol ke lapangan, disusul masuknya sejumlah orang berkostum kontingen Malang yang memprotes keras keputusan wasit. Suasana makin memanas setelah benturan antarpemain memicu kemarahan suporter.
Tim Surabaya sempat unggul 2-0 dan mendominasi permainan sebelum insiden terjadi. Pemain Surabaya pun harus dievakuasi ke area aman, sementara pertandingan dihentikan lebih dari 20 menit dan akhirnya ditunda demi alasan keamanan.
Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim, Arief Anton Sujarwo, menjelaskan bahwa keputusan penundaan sesuai regulasi karena situasi tidak memungkinkan meski sudah diberi waktu pemulihan 2x10 menit. Ia menyebut pertandingan lanjutan nanti akan digelar tanpa penonton dan menunggu kepastian jadwal dan venue baru, mengingat Graha Polinema akan digunakan untuk cabang ju-jitsu mulai Sabtu (28/6).
Sementara pihak panitia lokal (LOC) masih berkoordinasi dengan Dispora Kota Malang dan KONI Jatim untuk memastikan kelanjutan laga puncak ini.