BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung bersama Forkopimda menggelar patroli gabungan skala besar dengan melibatkan 600 personel TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub, Sabtu (28/6) malam. Langkah ini untuk memastikan keamanan kota menjelang libur sekolah dan lonjakan wisatawan.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa kota ini tidak akan mentolerir premanisme dan kekerasan jalanan. “Para pelaku kekacauan sudah teridentifikasi dan akan segera ditangkap. Ini bentuk pencegahan dan penegasan,” ujarnya.

Farhan juga menyatakan patroli 24 jam akan terus dilakukan agar warga dan wisatawan merasa aman. “Bandung saat ini menjadi destinasi utama, termasuk bagi tamu-tamu penting dari luar negeri. Keamanan adalah prioritas,” tambahnya.

Aturan jam malam pelajar tetap berlaku, namun akan disesuaikan selama libur. Razia hanya dilakukan jika terjadi pelanggaran hukum.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, menegaskan patroli malam bukan formalitas. Aparat akan memeriksa kelompok bermotor mencurigakan, dan menindak tegas pelaku yang membawa senjata tajam, miras, atau narkoba.

Patroli dibagi ke dalam tiga sektor utama: wilayah tengah, timur, dan barat Kota Bandung. Operasi difokuskan pada jam rawan pukul 02.00–05.00 WIB, dipimpin langsung oleh komandan lapangan dari unsur gabungan.

“Siapa pun yang mengganggu keamanan warga, akan kami kejar dan proses hukum secara tegas,” tutup Kombes Budi.