JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf melaporkan perkembangan program Sekolah Rakyat kepada Komisi VIII DPR RI dalam rapat kerja di Gedung DPR, Senin (7/7). Tahap pertama program ini akan meluncurkan 100 lokasi sekolah pada 14 Juli 2025, dengan 63 titik sudah siap sarana prasarana dan 37 titik dalam proses finalisasi.  

Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, menjelaskan sekolah tahap pertama akan menampung 9.755 siswa dalam 256 rombongan belajar, didukung oleh 1.554 guru dan 3.390 tenaga kependidikan yang telah menyelesaikan proses rekrutmen. Presiden Prabowo Subianto rencananya akan memberikan pembekalan langsung kepada para pendidik sebelum masa pengajaran dimulai.  

Untuk tahap kedua, Kemensos menyiapkan 202 lokasi tambahan yang sedang menjalani survei kelayakan oleh Kementerian PU. Jika disetujui, proyeksi kapasitas akan mencapai lebih dari 10.000 siswa dengan kebutuhan 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan.  

Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang khusus bersama Kemendikdasmen dengan fokus pada talent mapping alih-alih tes akademik, khusus untuk anak keluarga tidak mampu (desil 1 dan 2 DTSEN). Seleksi siswa dilakukan melalui verifikasi data dan survei lapangan oleh tim gabungan Kemensos, Dinsos, Disdik, dan BPS setempat.  

"Proses pembelajaran akan terintegrasi dengan program asrama untuk penguatan karakter," tegas Saifullah. Sekolah Rakyat menjadi wujud komitmen pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu, dengan anggaran mencapai Rp1,19 triliun.