JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa kemenyan ternyata menjadi bahan baku parfum merek mewah seperti Louis Vuitton dan Gucci. Hal ini disampaikannya saat berbicara di hadapan peserta Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pemimpin Nasional di Istana Wakil Presiden, Senin (14/7). Gibran menyesalkan bahwa Indonesia selama ini hanya menjual kemenyan dalam bentuk mentah, sementara negara lain mengolahnya menjadi produk bernilai tinggi.  

Ia menceritakan pengalamannya ketika mengusulkan hilirisasi kemenyan saat berkunjung ke pusat riset di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Banyak yang menertawakannya dengan anggapan kemenyan hanya digunakan untuk keperluan ritual. "Saya pernah bicara soal hilirisasi kemenyan, banyak yang ketawa, 'wong kemenyan buat dukun nyenyenye'. Salah. Kemenyan sama berharganya dengan nikel," ujar Gibran.  

Peneliti botani fitokimia dari LIPI, Andria Agusta, membenarkan bahwa getah kemenyan memang dapat diolah menjadi parfum. Menurutnya, kemenyan (Styrax benzoin dan Styrax sumatrana) memiliki senyawa aromatik yang diekstrak melalui proses penyadapan getah pohon. "Untuk membuat parfum, senyawa aromatik dari getah kemenyan dimurnikan kemudian diblending dengan bahan lain hingga menghasilkan wewangian khas," jelas Andria, Rabu (16/7/2025).  

Selain sebagai bahan parfum, kemenyan juga digunakan dalam industri kosmetik, obat tradisional, dan aromaterapi karena sifatnya yang menenangkan. Andria menambahkan, kemenyan bahkan efektif meredakan stres dan gangguan pernapasan. Fakta ini memperkuat gagasan Gibran bahwa kemenyan memiliki nilai ekonomi tinggi jika diolah secara serius, bukan sekadar diekspor sebagai bahan mentah.