Feni, perwakilan KAI Daop 6 Yogyakarta, menjelaskan bahwa berbagai jenis barang seperti laptop, telepon genggam, dompet, powerbank, hingga barang pribadi lainnya telah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya. "Sebanyak 95,60 persen barang telah diklaim pemilik setelah melalui verifikasi, sementara 4,40 persen masih dalam proses identifikasi," ujar Feni.  

Sistem Lost and Found KAI menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang. Feni mengimbau masyarakat untuk selalu memeriksa barang bawaan sebelum meninggalkan kereta. Bagi yang kehilangan barang, dapat menghubungi petugas stasiun, mengakses layanan Lost & Found, atau menghubungi Contact Center KAI 121.  

"Petugas pengumuman secara berkala mengingatkan penumpang untuk tidak meninggalkan barang di kursi, rak bagasi, atau area publik," tambah Feni. Ia juga menekankan pentingnya manajemen waktu perjalanan, termasuk datang lebih awal dan membawa barang secukupnya untuk meminimalkan risiko kehilangan.  

Meski tanggung jawab utama berada pada penumpang, KAI tetap memprioritaskan pelayanan prima melalui proses pengembalian barang yang cepat dan terkoordinasi. Upaya ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menciptakan ekosistem transportasi publik yang aman dan nyaman.  

"KAI Daop 6 akan terus meningkatkan pelayanan, termasuk pengelolaan barang hilang, dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas," pungkas Feni. Melalui layanan yang adaptif ini, KAI berharap dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api sebagai pilihan utama.