Bengkalis – Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkalis membongkar kasus penipuan dan pemalsuan emas di Pasar Mandau, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Seorang pria berinisial MI (48), pemilik Toko Mas Samudera, ditangkap setelah kedapatan menjual perhiasan palsu berbahan perak yang disepuh menyerupai emas murni.

Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan membenarkan penangkapan tersebut dan mengungkap bahwa para korban berasal dari kalangan masyarakat kecil seperti petani, nelayan, dan buruh sawit. “Mereka membeli emas untuk tabungan masa depan, tapi justru tertipu oleh emas oplosan,” ujar Kapolres, Rabu (30/7/2025).

Kasus ini terbongkar setelah seorang korban, Andela Saputri (27), melapor ke polisi karena gelang emas yang dibelinya seharga Rp4 juta ternyata menunjukkan ciri-ciri tidak sesuai standar, seperti warna kusam, tekstur lunak, dan tidak adanya kode emas. Laporan ini ditindaklanjuti Tim Resmob Polres Bengkalis dengan melakukan penyelidikan dan penggerebekan.

Dari toko pelaku, polisi menyita lebih dari 1,8 kilogram emas palsu berbagai bentuk seperti cincin, gelang, kalung, dan liontin. Selain itu, ditemukan pula cairan kimia, alat penyepuh, timbangan digital, cap stempel, serta sejumlah uang tunai. Kasatreskrim Polres Bengkalis Iptu Yohn Mabel menyatakan pelaku mengaku telah menjalankan praktik ini sejak 2021.

Modus MI adalah mencampur logam perak, kemudian menyepuhnya agar menyerupai emas 22 karat, lalu dijual dengan harga seolah-olah asli. “Sudah ada empat korban yang melapor, dan jumlahnya kemungkinan akan terus bertambah,” kata Iptu Mabel.

Pelaku saat ini ditahan di Mapolres Bengkalis dan dijerat Pasal 263 dan/atau Pasal 378 KUHP tentang pemalsuan dan penipuan, dengan ancaman maksimal enam tahun penjara. Polisi mengimbau masyarakat lebih waspada saat membeli emas, dan segera melapor jika menemukan indikasi penipuan serupa.