JAKARTA - Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memperkirakan sebanyak 2,83 juta orang akan memadati kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kepala BKT Kemenhub Hermanta menjelaskan bahwa Puncak tetap menjadi destinasi wisata favorit bagi masyarakat, terutama dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, ketika musim libur panjang tiba. "Ternyata Puncak ini masih menjadi tempat yang dominan untuk para wisatawan dan jumlahnya berkisar 2,83 juta orang. Dari wilayah aglomerasi tetap puncak itu menjadi daerah favorit," ujar Hermanta saat ditemui di Jakarta, pada Minggu (7/12/2025).

Dari jumlah tersebut, sekitar 1,84 juta orang diperkirakan berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sisanya, sekitar 988.000 orang, diprediksi datang dari luar Jabodetabek, seperti Karawang dan daerah lain di Jawa Barat. Hermanta menekankan bahwa kondisi ini memerlukan strategi lalu lintas yang baik agar mobilisasi masyarakat dapat berjalan lancar. "Jabodetabek ini membutuhkan strategi yang cukup solutif dimana beban daripada daerah yang tertinggi itu berada di Puncak," ucapnya.

Secara nasional, BKT Kemenhub memproyeksikan sekitar 119,5 juta orang akan melakukan perjalanan selama libur Nataru, yang setara dengan 42,01 persen dari total penduduk Indonesia. Dari sisi moda transportasi, kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama. Mobil pribadi diperkirakan digunakan oleh 51,12 juta orang (42,78%), disusul oleh sepeda motor sebanyak 22 juta orang (18,41%). Sisanya memilih moda transportasi lain seperti bus, kereta api, pesawat, dan kapal.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyoroti dominasi kendaraan pribadi ini, terutama dengan mempertimbangkan potensi curah hujan tinggi di wilayah Jawa selama periode liburan. "Kendaraan pribadi masih cukup dominan sehingga kami sangat concern terhadap penggunaan kendaraan pribadi. Karena untuk Nataru kali ini kalau melihat perkiraan atau perkiraan cuaca di wilayah Jawa itu curah hujan kemungkinan cukup tinggi sehingga penggunaan kendaraan pribadi kita harus perhatikan," kata Dudy. Ia mengimbau seluruh pihak untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, terutama di kawasan wisata, jalur arteri dekat pasar tumpah, dan perlintasan sebidang kereta api, serta menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk kesuksesan angkutan Nataru.