Film animasi Jumbo masih bertahan di layar bioskop Indonesia, menarik perhatian penonton dari berbagai usia. Tak hanya anak-anak, para orang tua pun ikut terhibur dengan kisah yang dihadirkan. Apa rahasia di balik kesuksesannya?

Ryan Adriandhy, sutradara di balik film Jumbo, membongkar strategi kreatif yang membuat film ini diterima luas. Menurutnya, keberhasilan Jumbo terletak pada tiga elemen utama: surprise, entertain, dan educate.

Tiga Pilar Kuat yang Membuat Penonton Terpikat

1. Kejutan Lewat Visual dan Cerita

Elemen pertama yang menjadi fokus adalah surprise. Ryan menyadari bahwa selama ini film animasi lokal sering dipandang sebelah mata, kalah saing dengan produksi Disney atau Pixar.

Untuk mematahkan stigma tersebut, Jumbo hadir dengan visual berkualitas tinggi dan pendekatan cerita yang tak terduga. Gaya animasi yang menyerupai film-film internasional membuat penonton terkejut dan penasaran.

“Selama ini orang mengira animasi Indonesia kalah kelas. Saya bikin visualnya mendekati Disney, tapi tetap pakai bahasa dan budaya kita,” ujar Ryan.

2. Menghibur Tanpa Menggurui

Setelah memikat lewat visual, Jumbo menghadirkan alur cerita yang menghibur tanpa kesan menggurui. Ryan menekankan pentingnya perubahan emosi penonton dari negatif ke positif sebagai inti dari hiburan sejati.

Dengan karakter-karakter yang relatable dan cerita yang dekat dengan keseharian, film ini berhasil menyampaikan pesan moral secara halus namun mengena. “Penonton ingin merasa diperhatikan, merasa ada usaha untuk membuat mereka lebih baik,” jelas Ryan.

3. Edukasi Lewat Empati

Pilar ketiga adalah educate. Namun, edukasi ini baru efektif jika penonton sudah terpikat oleh elemen surprise dan entertain sebelumnya.

Ketika emosi penonton sudah terhubung dengan cerita, pesan-pesan penting seperti empati, menerima perbedaan, dan nilai-nilai kemanusiaan bisa tersampaikan dengan mudah.

“Kalau mereka sudah enjoy, apa pun pesan yang ingin disampaikan akan mudah diterima,” tambah Ryan.

Jumbo: Lebih dari Sekadar Film Anak

Keberhasilan Jumbo bukan hanya karena visual atau ceritanya yang lucu. Kehadiran unsur-unsur lokal seperti logat khas dan suasana yang dekat dengan budaya Indonesia membuat penonton merasa film ini adalah milik mereka sendiri.

Tak heran jika Jumbo menjadi tontonan pilihan keluarga, menyatukan anak-anak dan orang tua dalam pengalaman menonton yang menyenangkan dan bermakna.

Film ini membuktikan bahwa animasi lokal bisa bersaing di kelas dunia, asalkan mampu memadukan kualitas teknis dengan cerita yang relevan dan dekat di hati masyarakat.