Jakarta - Kasus tuberkulosis (TBC) di Jakarta menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Menanggapi kondisi ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung segera mengerahkan Pasukan Putih, sebuah tim relawan kesehatan yang bertugas memperkuat deteksi dan penanganan penyakit menular langsung di lapangan.

Langkah ini merupakan respons cepat dari Pemprov Jakarta untuk mencegah penyebaran lebih luas dan memberikan pelayanan kesehatan yang sigap kepada warga yang terdampak.

Pasukan Putih Turun ke Lapangan, Fokus Deteksi Dini

Pramono menyebutkan bahwa Pasukan Putih telah diterjunkan sejak dua hari terakhir dan mulai bekerja di titik-titik yang mencatat lonjakan kasus. “Saya mendapat laporan bahwa memang ada peningkatan TBC di Jakarta. Tapi belum perlu ditanggapi secara berlebihan. Yang jelas, tim sudah mulai turun,” jelas Pramono di Jakarta Convention Center, Sabtu (17/5).

Pasukan Putih merupakan bagian dari inovasi layanan kesehatan Pemprov Jakarta, bersamaan dengan peluncuran program Jak Care dan Jak Ambulans. Ketiganya bertujuan memberikan layanan kesehatan yang responsif, terutama terhadap penyakit menular seperti TBC.

Pemprov Prioritaskan Pengawasan Penyakit Menular

Gubernur Pramono menegaskan bahwa penanganan penyakit menular menjadi fokus utama pemerintah daerah. Ia menilai penanggulangan penyakit seperti TBC lebih mendesak dibanding isu-isu lain yang bersifat jangka panjang. “Perhatian kita lebih utama kepada penyakit menular karena dampaknya langsung ke masyarakat,” tegasnya.

Langkah ini memperlihatkan komitmen serius Pemprov Jakarta dalam memperkuat sistem kesehatan masyarakat. Pengawasan aktif dan penanganan cepat menjadi kunci dalam mencegah ledakan kasus yang lebih luas.

Jakarta Timur Catat Kasus Tertinggi TBC

Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati, menyampaikan bahwa angka kasus TBC di Jakarta masih tergolong tinggi. Data mencatat sebanyak 2.645 kasus TBC terjadi hanya dalam tiga bulan, dari Januari hingga Maret 2025. Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah pasien terbanyak sejauh ini.

Melihat data tersebut, Dinas Kesehatan bersama Pasukan Putih akan memfokuskan langkah-langkah penelusuran dan penyuluhan di kawasan rawan penularan. Kegiatan ini mencakup edukasi, pemeriksaan dini, hingga tindak lanjut pengobatan bagi warga yang terjangkit.