JAKARTA – Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menyepakati langkah besar dalam kerja sama penguatan sistem ekspor strategis melalui dialog tingkat tinggi pertama bertajuk Senior Official Dialogue (SOD), yang digelar di Jakarta pada Selasa, 20 Mei 2025.
Pertemuan ini menjadi momen penting dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara, terutama dalam memperkuat pengelolaan perdagangan strategis yang berorientasi pada keamanan dan stabilitas kawasan.
Dialog tersebut dihadiri oleh Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS Heather C. Merritt, Wakil Menko Perekonomian Edi Pambudi, serta Wakil Menko Polhukam Mohammad Koba.
Dialog Strategis Dukung Pencegahan Penyebaran Barang Sensitif
Pertemuan ini dirancang sebagai forum untuk berbagi pandangan strategis, serta menghasilkan rekomendasi konkret dalam upaya memperkuat sistem pengendalian ekspor di Indonesia.
Salah satu fokusnya adalah mencegah penyebaran barang-barang strategis yang sensitif, termasuk teknologi yang berpotensi digunakan untuk tujuan destruktif seperti senjata pemusnah massal.
Heather Merritt menegaskan bahwa AS mendukung penuh upaya Indonesia dalam membangun sistem pengendalian ekspor yang menyeluruh dan efektif.
“Strategic Trade Management akan memperkuat ekonomi Indonesia sekaligus menciptakan ekosistem perdagangan yang aman dan sejahtera bagi kedua negara,” ujar Merritt.
STM: Pilar Baru Keamanan Ekonomi dan Diplomasi Ekspor
Wamenko Perekonomian Edi Pambudi menyebutkan bahwa Indonesia dan AS memiliki kesamaan pandangan terkait pentingnya STM (Strategic Trade Management) sebagai elemen utama dalam menjaga keamanan ekonomi nasional dan global.
Menurutnya, implementasi STM tak hanya berdampak pada reputasi Indonesia sebagai mitra dagang yang dapat dipercaya, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendukung perjanjian internasional, termasuk yang berada di bawah kerangka PBB.
“STM tidak sekadar soal ekspor, ini tentang tanggung jawab global dan keamanan lintas negara,” tegas Edi.
Wakil Menko Polhukam Mohammad Koba juga menambahkan bahwa strategi STM akan memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan global, termasuk ancaman transfer teknologi senjata konvensional.
AS Berikan Dukungan Teknis Lewat Program EXBS
Sebagai wujud nyata kerja sama, Pemerintah AS melalui program Export Control and Border Security (EXBS) memberikan dukungan teknis kepada Indonesia.
Program ini merupakan bagian dari Biro Keamanan Internasional dan Nonproliferasi, Departemen Luar Negeri AS, yang berfokus pada pencegahan penyebaran senjata pemusnah massal.
EXBS juga bertujuan membangun sistem ekspor strategis nasional yang bertanggung jawab, transparan, dan selaras dengan norma-norma internasional.
“Program ini dirancang untuk membantu Indonesia membangun sistem ekspor strategis yang efektif sekaligus menjamin keamanan kawasan,” kata Merritt.
Kolaborasi Jangka Panjang untuk Stabilitas Kawasan
Kegiatan ini menjadi langkah awal dari kolaborasi jangka panjang Indonesia-AS dalam bidang pengendalian ekspor. Ke depan, kerja sama akan difokuskan pada penguatan kebijakan nasional, pelatihan teknis, dan pertukaran informasi lintas sektor.
Dengan komitmen kuat dari kedua belah pihak, STM diproyeksikan menjadi salah satu fondasi baru dalam menjaga keamanan ekonomi serta memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan global.
