JAKARTA — Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) bergerak cepat memperbaiki tembok gudang SDA roboh di kawasan Gudang Rawa Minyak, Pasar Minggu. Insiden ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Rabu, 19 Mei 2025, menyebabkan tembok tidak mampu menahan debit air dan akhirnya ambruk.

Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar mengatakan bahwa tim langsung diterjunkan ke lokasi tak lama setelah kejadian. "Jajaran Suku Dinas SDA Jakarta Selatan sudah langsung bergerak cepat mengatasinya," kata Anwar, dikutip dari Antara, Jumat (23/5).

Perbaikan Tembok Sepanjang 10 Meter, Rampung dalam Sepekan

Perbaikan dilakukan oleh puluhan personel Pasukan Biru dengan fokus pada tembok sepanjang 10 meter yang mengalami kerusakan. Pemerintah menargetkan seluruh proses rampung dalam waktu satu pekan.

“Saya minta perbaikannya maksimal dan menggunakan material kokoh agar tidak jebol lagi saat musim hujan,” ujar Anwar. Ia juga menginstruksikan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua bagian tembok di lokasi, terutama jika ditemukan bagian yang mulai keropos.

Pemasangan Panel Beton dan Pembangunan Pondasi Batu Kali

Menurut Junjung Paulus, Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, saat ini pengerjaan sudah memasuki tahap pembangunan pondasi menggunakan batu kali, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tembok panel beton.

Langkah ini diambil sebagai solusi jangka panjang agar tembok lebih kuat menahan tekanan air, terutama saat musim penghujan tiba.

Satgas SDA Siaga dan Bersihkan Saluran Air

Untuk mencegah kejadian serupa, Satgas SDA Jakarta Selatan disiagakan di area sekitar gudang. Mereka bertugas memantau kondisi tanggul dan tembok, serta membersihkan saluran air agar tetap lancar.

Langkah preventif ini diharapkan bisa menghindari genangan air dan kerusakan struktural yang dapat memicu robohnya tembok di masa mendatang.

Kasus tembok gudang SDA roboh di Rawa Minyak menjadi pengingat pentingnya infrastruktur tanggul dan drainase yang kuat di kawasan rawan banjir. Dengan respons cepat dan pembangunan ulang yang lebih kokoh, diharapkan insiden ini tidak terulang lagi ke depan.