Breaking News :
KanalLogoLogo
Selasa, 03 Juni 2025

Sosial

Baznas RI Perluas Akses Al-Qur’an untuk Penyandang Disabilitas

Ima KarimahMinggu, 01 Juni 2025 17:48 WIB
Baznas RI Perluas Akses Al-Qur’an untuk Penyandang Disabilitas

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyalurkan bantuan senilai Rp50 juta kepada Yayasan Pendidikan Tuli Magelang sebagai bagian dari program “Tahun Kepedulian Disabilitas dalam Membaca Al-Qur’an”, Sabtu (31/5).

ratecard

MAGELANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyalurkan bantuan senilai Rp50 juta kepada Yayasan Pendidikan Tuli Magelang sebagai bagian dari program “Tahun Kepedulian Disabilitas dalam Membaca Al-Qur’an”, Sabtu (31/5). Bantuan ini bertujuan mendukung pembelajaran Al-Qur’an bagi penyandang disabilitas, khususnya tuli, melalui penyediaan perangkat pembelajaran, biaya operasional, serta penunjang pendidikan selama satu tahun.

Kegiatan penyerahan bantuan berlangsung di Rumah Marhaba, Dusun Semawung, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Dalam kesempatan yang sama, juga disosialisasikan program Beasiswa Khusus Disabilitas dari Baznas RI.

“Tahun ini, bantuan kami fokuskan untuk pembelajaran dengan bahasa isyarat, karena banyak saudara kita yang disabilitas sangat ingin belajar Al-Qur’an,” ujar Ketua Baznas RI, Noor Achmad, dalam sambutannya.

Baznas RI juga telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama untuk memperbanyak mushaf Al-Qur’an dengan bahasa isyarat dan menyelenggarakan pelatihan khusus bagi para pengajar.

Yayasan Pendidikan Tuli Magelang sendiri telah aktif sejak 2019 dan resmi berbadan hukum pada 2020. Metode pembelajaran yang dikembangkan dirancang agar ramah disabilitas, dengan pendekatan inovatif seperti penggunaan harakat sebagai pembeda yang disebut unik di tingkat global.

 “Awalnya kami hanya mengajar lima santri, itu pun dari rumah ke rumah. Alhamdulillah, sekarang sudah ada 50 santri dan delapan pengajar. Salah satu pengajar kami bahkan masuk dalam tim penyusun Mushaf Isyarat Al-Qur’an,” ujar Muhammad Beni Sasongko, pengelola sekaligus pengajar yayasan.

Beni berharap dukungan dari Baznas RI mampu meningkatkan pemahaman para santri terhadap huruf hijaiyah dari aspek bentuk maupun makna.

Salah satu orang tua santri, Aprilia, menyampaikan apresiasi atas keberadaan yayasan ini. “Alhamdulillah, anak saya akhirnya mendapatkan akses belajar yang sesuai. Di TPA desa, ia sempat kesulitan mengikuti pembelajaran,” ungkapnya.

Dengan semangat kolaborasi dari berbagai pihak, Yayasan Pendidikan Tuli Magelang kini menjadi simbol pendidikan keagamaan yang inklusif diKabupaten Magelang.

Pilihan Untukmu