Breaking News :
KanalLogoLogo
Kamis, 05 Juni 2025

Edukasi

Hari Pertama Pengambilan PIN SPMB Jatim 2025 di Madura Sepi, Orang Tua Butuh Pendampingan Sekolah

Mita BerlianaSenin, 02 Juni 2025 15:12 WIB
Hari Pertama Pengambilan PIN SPMB Jatim 2025 di Madura Sepi, Orang Tua Butuh Pendampingan Sekolah

Hari Pertama Pengambilan PIN SPMB Jatim 2025 di Madura Sepi

ratecard

PAMEKASAN - Hari pertama pengambilan Personal Identification Number (PIN) untuk calon peserta Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Timur 2025 di Kabupaten Pamekasan berlangsung sepi. Sistem pendaftaran baru yang diterapkan tahun ini dinilai masih menyulitkan, terutama bagi orang tua dan masyarakat awam yang ingin mendaftarkan anaknya ke jenjang SMA. Banyak orang tua meminta pendampingan dari pihak sekolah untuk membantu proses pengambilan PIN yang menjadi syarat utama pendaftaran.  

Dewi Setiowati (47), salah satu orang tua calon murid baru di SMAN 2 Pamekasan, mengaku kesulitan dengan sistem baru ini.

"Bagi masyarakat awam, perlu ada pengarahan lebih lanjut. Saya sempat mengalami kesulitan saat mencoba mengurus PIN," ujarnya pada Senin (2/6).

Ia beruntung mendapatkan bantuan dari panitia di SMAN 2 Pamekasan sehingga kekurangan persyaratan bisa segera dilengkapi. Meski demikian, ia berharap sekolah dapat memberikan pendampingan lebih intensif agar orang tua tidak kebingungan dalam proses pendaftaran.  

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa pelayanan pengambilan PIN dibuka sejak pukul 07.00 hingga 14.00 WIB. Namun, antusiasme masyarakat pada hari pertama masih rendah. Diprediksi, jumlah pengambil PIN akan meningkat pada hari-hari berikutnya. Sesuai jadwal, pengambilan PIN SPMB Jatim 2025 berlangsung dari 2 Juni hingga 13 Juni 2025. Setelah itu, proses pendaftaran baru akan dibuka dengan tiga tahapan seleksi.  

Kepala SMAN 2 Pamekasan, Moh. Arifin, membenarkan bahwa sistem SPMB tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

"PIN ini sangat penting karena menjadi pintu masuk untuk pendaftaran," katanya. Ia mengakui bahwa perubahan sistem bisa menimbulkan kesulitan bagi calon peserta dan orang tua.

Oleh karena itu, pihak sekolah menyediakan ruang khusus untuk pelayanan pengambilan PIN dengan tenaga guru dan tim administrasi yang siap membantu. Selain layanan langsung, sekolah juga memberikan contact person yang bisa dihubungi jika orang tua mengalami kendala.  

Arifin memprediksi bahwa banyak orang tua belum sepenuhnya memahami mekanisme baru ini, sehingga pendampingan dari sekolah sangat diperlukan. Setelah periode pengambilan PIN selesai, proses pendaftaran akan dibuka dengan kuota sebanyak 360 siswa yang terbagi dalam sepuluh kelas.

Pendaftaran dilakukan dalam tiga tahap: tahap pertama (40% kuota) diperuntukkan bagi calon siswa dari keluarga tidak mampu dan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), tahap kedua (25% kuota) berdasarkan prestasi akademik (nilai rapor semester I-V dan indeks sekolah asal), dan tahap ketiga (35% kuota) dengan pertimbangan zonasi serta akumulasi nilai rapor.  

"Pada tahap ketiga, meskipun zonasi menjadi pertimbangan, perangkingan tetap didasarkan pada nilai rapor. Jadi, siswa dengan nilai lebih tinggi tetap memiliki peluang meski berasal dari zona yang lebih jauh," jelas Arifin. Ia menegaskan bahwa sekolah akan memberikan pelayanan maksimal, mulai dari pengambilan PIN hingga proses pendaftaran di semua tahapan.  

Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur telah menyiapkan ribuan petugas dan bahkan chatbot berbasis AI untuk membantu kelancaran SPMB 2025. Namun, di lapangan, masih banyak orang tua yang merasa sistem ini terlalu rumit dan membutuhkan pendampingan langsung dari pihak sekolah. Harapannya, dengan sosialisasi dan bantuan yang lebih intensif, proses pendaftaran dapat berjalan lancar tanpa menimbulkan kebingungan di kalangan orang tua dan calon siswa.  

Kendala yang muncul di hari pertama pengambilan PIN ini menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah dan dinas pendidikan setempat untuk terus meningkatkan sosialisasi dan memastikan sistem pendaftaran baru benar-benar mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang kurang familiar dengan teknologi digital.

Pilihan Untukmu