
DEPOK - Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara bagi pelajar Kota Depok resmi ditutup pada Senin (9/6) oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Penutupan digelar di Lapangan Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 328/Dirgahayu, Cilodong, yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan.
Sebanyak 96 pelajar mengikuti program yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan dilaksanakan di Divisi Infanteri 1 Kostrad tersebut. Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM tersebut mengajak seluruh peserta untuk kembali ke keluarga dan sekolah dengan perilaku yang lebih baik.
“Sekarang kembali ke orang tua dan sekolah dengan baik,” pesan KDM kepada para peserta.
Ia juga berdialog langsung dengan peserta dan mendengarkan latar belakang keikutsertaan mereka dalam program pembinaan. KDM berharap pengalaman selama mengikuti kegiatan ini menjadi titik balik perubahan perilaku.
“Mudah-mudahan tradisi buruk itu berakhir. Sekarang harus lebih sayang kepada orang tua,” ucapnya.
Tak hanya menyoroti peran pelajar, KDM juga menegaskan pentingnya peran keluarga dalam pembinaan karakter anak. Ia mengimbau orang tua untuk menjadi teladan dan lebih terlibat dalam pengasuhan.
“Pembinaan orang tua harus berjalan. Beri contoh yang baik, karena anak yang baik lahir dari keluarga yang baik,” ujarnya.
Gubernur Dedi juga mengapresiasi Pemkot Depok atas penyelenggaraan program ini. Ia menyebut kegiatan semacam ini sebaiknya tidak hanya menyasar pelajar yang bermasalah, tetapi juga melibatkan seluruh anak sebagai bagian dari penguatan karakter generasi muda.
“Pak Wali akan terus mengalokasikan pembiayaan untuk pembinaan, agar nanti program ini bukan hanya dinikmati oleh anak-anak yang nakal, tapi seluruh anak di Kota Depok,” pungkasnya.