Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 15 Juni 2025

Edukasi

Pemkot Malang Serius Tangani 3.250 Anak Tidak Sekolah, Targetkan Penurunan Lewat Rencana Inklusif

Ima KarimahRabu, 11 Juni 2025 13:48 WIB
Pemkot Malang Serius Tangani 3.250 Anak Tidak Sekolah, Targetkan Penurunan Lewat Rencana Inklusif

Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menghadiri kegiatan Diseminasi Hasil Penanganan ATS Sebagai dasar penyusunan dokumen perencanaan satuan pendidikan di Ballroom Hotel Savana Malang, Raby (11/6).

ratecard

KOTA MALANG  - Pemerintah Kota Malang memberikan perhatian serius terhadap isu penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Untuk itu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemkot Malang telah menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Penanganan ATS Sebagai dasar penyusunan dokumen perencanaan satuan pendidikan di Ballroom Hotel Savana Malang, Raby (11/6).

Karena pada dasarnya pendidikan adalah hak setiap anak, sehingga tidak boleh ada satu pun anak yang tertinggal dari pendidikan. Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM berkesempatan hadir dan memberikan arahan langsung pada kegiatan tersebut.

Kehadiran orang nomor satu di Kota Malang itu dinilai mampu memberikan motivasi dan dorongan pada seluruh satuan pendidikan di lingkup Pemkot Malang untuk mewujudkan pendidikan berkualitas sebagai modal dasar dalam mencetak sumber daya manusia yang mampu mendorong kemajuan daerah secara berkelanjutan.

Menurut Wahyu persoalan ATS bukan sekadar angka dalam statistik, akan tetapi tantangan nyata yang memerlukan solusi sistemik, kolaboratif, dan berkelanjutan.  "Tentu saya mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam upaya identifikasi, pendampingan, dan reintegrasi anak-anak ATS ke dalam sistem pendidikan,” tuturnya. 

Dia menambahkan hasil-hasil yang didiseminasikan bukan hanya sebuah catatan administratif, melainkan cermin dari semangat kolaboratif serta gotong royong seluruh satuan pendidikan dalam mewujudkan keadilan pendidikan.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, masih ada sekitar 3.250 anak tidak sekolah yang harus tuntaskan. Data tersebut telah mengalami penurunan sebesar 41 persen, dimana pada tahun 2024 ada 5.555 Anak Tidak Sekolah. Tentu ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi satuan pendidikan. 

"Karenanya dokumen perencanaan harus bersifat inklusif, responsif terhadap konteks sosial, dan menyertakan program-program strategis untuk mengakomodasi ATS kembali belajar,” ungkapnya. Mengingat sekolah bukan hanya tempat belajar, menurutnya sekolah  juga menjadi tempat kembali bagi anak-anak yang pernah terputus dari pendidikan.

Wahyu juga menitipkan pesan kepada seluruh satuan pendidikan, dinas terkait, dan elemen masyarakat untuk tidak berhenti pada tahap pendataan dan diseminasi, tetapi melangkah lebih jauh: menyusun rencana aksi yang konkret, mensinergikan program, serta membangun ekosistem pendidikan yang memulihkan dan memberdayakan.

Pada kesempatan tersebut Pak Mbois juga menyerahkan 12 piagam penghargaan atas prestasi capaian rapor pendidikan terbaik untuk kategori SD Negeri, SD Swasta, SMP Negeri dan SMP Swasta di wilayah Kota Malang dengan data sebagai berikut :

SD Negeri

1. SDN Polehan 5

2. SDN Kota Lama 1

3. SDN Mojolangu 5

SD Swasta

1. SD Insan Amanah

2. SD Islam Sabilillah Malang

3. SD PJ Global School

SMP Negeri

1. SMPN 1 Malang

2. SMPN 4 Malang

3. SMPN 5 Malang

SMP Swasta

1. SMP Insan Amanah

2. SMP Katolik Frateran Celaket 21

3. SMP Katolik Santa Maria 01

Pilihan Untukmu