JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan pada perdagangan Kamis (12/6). Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.06 WIB, rupiah berada di posisi Rp16.243 per dolar AS, menguat 17 poin (0,10%) dari penutupan sebelumnya di Rp16.260.  

Lukman Leong, Analis Mata Uang Doo Financial Futures, menjelaskan penguatan rupiah dipicu oleh penurunan nilai dolar AS setelah data inflasi Amerika Serikat bulan Mei ternyata lebih rendah dari perkiraan. Kondisi ini meningkatkan peluang The Fed untuk menurunkan suku bunga. Faktor pendukung lainnya adalah arus masuk modal asing ke pasar saham domestik yang menciptakan sentimen positif.  

"Kami memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak dalam kisaran Rp16.200-Rp16.300," ujar Lukman. Kurs tengah Jisdor pada Rabu (11/6) tercatat di level Rp16.265 per dolar AS, lebih kuat dibanding posisi Selasa di Rp16.276.  

Berikut perbandingan kurs rupiah di lima bank besar Indonesia:  

- BRI: Jual Rp16.282, Beli Rp16.255  

- Bank Mandiri: Jual Rp16.280, Beli Rp16.250  

- BNI: Jual Rp16.355, Beli Rp16.205  

- BCA: Jual Rp16.267, Beli Rp16.247  

- CIMB Niaga: Jual Rp16.279, Beli Rp16.254  

Perbedaan kurs antar bank terjadi karena masing-masing lembaga keuangan memiliki kebijakan dan pertimbangan likuiditas yang berbeda-beda dalam menetapkan nilai tukar. Penguatan rupiah kali ini menjadi kabar baik bagi pelaku ekonomi yang membutuhkan mata uang asing.