
JAKARTA – Pemerintah pusat mempertimbangkan penambahan panjang tanggul laut (giant sea wall) di wilayah Kabupaten Demak dan Kota Semarang sejauh 10 kilometer. Hal ini terungkap dalam rapat penanganan banjir rob yang dipimpin Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Kamis (12/6), di Kantor Kementerian PU, Jakarta.
Usulan ini diajukan masyarakat dan disampaikan langsung oleh Wagub Taj Yasin, dengan estimasi anggaran Rp1,7 triliun. Penambahan tanggul difokuskan di sisi timur Tol Semarang–Demak untuk melindungi 22 desa terdampak di Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung dari rob yang terus meluas.
Taj Yasin menyebut rencana ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pembangunan tanggul laut raksasa di sepanjang Pantai Utara Jawa, dari Banten hingga Jawa Timur. Selain jangka panjang, penanganan darurat juga terus dilakukan, termasuk normalisasi Sungai Dombo dan pengiriman alat berat serta pompa tambahan.
Dinas terkait di Pemprov Jateng dikerahkan untuk mendukung distribusi makanan, evakuasi warga, dan respons situasional di lapangan. Kementerian PU juga mengirim tujuh ekskavator tambahan dan lima pompa besar, yang sebelumnya digunakan saat banjir bandang Demak–Kudus.
Sedimentasi hasil normalisasi sungai akan dibagikan gratis kepada warga untuk menguruk rumah dan fasilitas umum. Pemprov menegaskan tidak ada pungutan dalam proses ini demi membantu pemulihan daerah terdampak rob secara langsung.
Sementara itu, Kepala Dinas PU BMCK Jateng Hanung Triyono menyebut tahun ini pemerintah pusat akan membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Jawa, dengan fokus awal di Jakarta dan Semarang. Ketua PCNU Demak, Muhammad Aminudin, menyambut baik langkah cepat pemerintah menjawab aspirasi warga yang selama ini terdampak rob.