
JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengingatkan pentingnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) secara bijak dalam pidatonya pada Dies Natalis ke-60 Universitas Negeri Semarang (Unnes). Ia mengutip buku 'World Without Mind' karya Franklin Foer yang menyoroti dampak negatif teknologi digital termasuk AI terhadap perilaku manusia.
Mu'ti menjelaskan bahwa penyalahgunaan AI seringkali tidak membuat manusia semakin cerdas, melainkan semakin culas. "AI digunakan bukan untuk produktivitas atau solusi, tapi demi viralitas di media sosial dengan cara yang manipulatif," ujarnya. Fenomena ini menciptakan apa yang disebutnya sebagai "keculasan" dan memperparah narsisme di masyarakat.
Menurut analisis Foer yang dikutip Mu'ti, ada dua faktor utama yang menghambat peningkatan kecerdasan manusia melalui teknologi digital. Pertama, obsesi terhadap viralitas yang mengabaikan pertimbangan moral. Kedua, kecenderungan untuk menyerang pandangan berbeda demi kenyamanan sendiri, yang justru menciptakan sikap asosial di media sosial.
Mu'ti menegaskan perlunya pendekatan kritis terhadap perkembangan teknologi, khususnya dalam dunia pendidikan. Ia mengingatkan bahwa media sosial yang seharusnya membangun kerukunan sosial, justru seringkali menghasilkan efek sebaliknya ketika digunakan tanpa pertimbangan etika yang matang. Peringatan ini disampaikan sebagai refleksi atas tren penggunaan AI dan media sosial yang semakin masif di kalangan pelajar dan masyarakat umum.