JAKARTA – KAI Group melalui anak usahanya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), menghadirkan program tarif promo Kereta Cepat Whoosh dengan potongan harga hingga 50 persen selama periode libur sekolah Juni–Juli 2025. Promo ini bertujuan mendorong mobilitas masyarakat, memperkuat sektor pariwisata, serta menggerakkan ekonomi nasional.
“Libur sekolah menjadi momentum strategis dalam pergerakan masyarakat. Melalui berbagai skema promo Whoosh, KAI Group ingin memperluas akses publik terhadap transportasi modern berstandar global,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Rabu (11/6).
Empat Skema Promo Whoosh:
Diskon Rombongan Hingga 20 Persen
Berlaku untuk pemesanan minimal 20 orang di kelas Premium Economy. Ideal untuk wisata sekolah, komunitas, atau keluarga besar. Pemesanan dilakukan melalui WhatsApp KCIC di 0813-4000-2920, maksimal lima hari sebelum keberangkatan.Diskon Hingga 43 Persen dengan Frequent Whoosher Card (FWC)
Menyediakan tarif flat Rp200.000 per perjalanan di Premium Economy, tersedia dalam paket Gold (10x perjalanan/60 hari) dan Silver (6x perjalanan/30 hari). Kartu FWC bisa dibeli di seluruh loket stasiun Whoosh.Diskon Edukasi Hingga 50 Persen lewat Program Whoosh Edutrip
Berlaku untuk rombongan pelajar SD–SMA (minimal 20 peserta). Program ini mendukung kegiatan pembelajaran luar kelas yang menyenangkan dan edukatif. Pemesanan melalui WhatsApp di nomor 0813-4000-2920.
Tarif Fleksibel Mulai Rp225.000
KCIC menerapkan dynamic pricing untuk Premium Economy rute Jakarta–Bandung. Tarif akan menyesuaikan berdasarkan waktu pemesanan, tingkat keterisian kursi, dan hari keberangkatan.
Melalui program ini, KAI Group mempertegas perannya dalam memperluas konektivitas nasional melalui layanan transportasi cepat, aman, dan ramah lingkungan, termasuk layanan KA Jarak Jauh, Commuter Line, LRT Jabodebek, LRT Sumsel, hingga Whoosh sebagai wajah baru perkeretaapian modern di Indonesia.
“Promo ini tidak hanya sebatas potongan tarif, tetapi merupakan kontribusi aktif KAI Group dalam mendorong konektivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Anne.
