Breaking News :
KanalLogoLogo
Selasa, 17 Juni 2025

Sosial

Kadin dan Kementerian P2MI Resmi Lepas 112 PMI ke Luar Negeri, Targetkan 5.000 Penempatan

Ima KarimahSenin, 16 Juni 2025 16:39 WIB
Kadin dan Kementerian P2MI Resmi Lepas 112 PMI ke Luar Negeri, Targetkan 5.000 Penempatan

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) RI secara resmi melepas 112 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke berbagai negara tujuan dalam program PMI Gotong Royong, Minggu (15/6), di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan.

ratecard

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) RI secara resmi melepas 112 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke berbagai negara tujuan dalam program PMI Gotong Royong, Minggu (15/6), di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan.

Pelepasan ini merupakan bagian dari target penempatan 5.000 PMI sebagai solusi konkret menghadapi tantangan ketenagakerjaan nasional. Para PMI akan diberangkatkan ke delapan negara, antara lain Jepang, Taiwan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, Jerman, Slovakia, dan Persemakmuran Dominika.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha. “Kerja sama ini manfaatnya luas: dari pemberdayaan ekonomi daerah, peningkatan SDM, hingga memperluas peluang kerja luar negeri,” ujarnya.

Anindya menjelaskan bahwa Kadin ingin PMI tak hanya menjadi pahlawan devisa, tapi juga berpotensi menjadi pengusaha saat kembali ke tanah air. Ia juga menyoroti empat quick wins Kadin, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG), PMI Gotong Royong, Rumah Murah dan Terjangkau dan Pelayanan Kesehatan Gratis (PKG).

Wakil Ketua Umum Kadin, Shinta Widjaja Kamdani, menyatakan bahwa pelepasan PMI bukan hanya seremoni, tapi bagian dari strategi memperkuat ekosistem ketenagakerjaan global yang inklusif dan berdaya saing. Ia menekankan, pada 2024 remitansi PMI mencapai lebih dari 15 miliar dolar AS.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perlindungan PMI, Nofel Saleh Hilabi, menyebut bahwa PMI kini diposisikan sebagai bagian dari industri ekspor jasa. Tujuannya: mengurangi pengangguran, meningkatkan kompetensi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, menyoroti pentingnya perlindungan dan peningkatan devisa sebagai dua mandat utama kementeriannya. Ia menggarisbawahi bahwa pengiriman PMI secara legal dan prosedural adalah kunci keamanan.

“Kita sedang menikmati bonus demografi, sementara negara-negara maju mengalami krisis tenaga kerja. Ini adalah peluang strategis yang harus kita manfaatkan,” ujarnya.

Salah satu PMI yang akan berangkat, Anugrah Budi Caksono (26) asal Bekasi, Jawa Barat, mengaku senang dapat mengikuti program ini. Ia akan bekerja sebagai operator forklift di Slovakia mulai Agustus 2025.

“Saya ingin menambah pengalaman dan penghasilan. Terima kasih atas program dan pelindungan yang diberikan,” ujarnya.

Acara juga dihadiri oleh jajaran pengurus Kadin pusat dan daerah, termasuk Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sumatera Barat, Aceh, NTB, dan Sulawesi Tengah.

Pilihan Untukmu