
JAKARTA - Purinusa Jayakusuma Group membuktikan bahwa industri properti bukanlah dunia yang didominasi laki-laki. Perusahaan yang telah membangun lebih dari 20.000 unit rumah di wilayah Jabodetabek ini justru dirintis oleh Mariani sejak tahun 1985. Bermodal tekad kuat, ia memulai dengan membangun rumah subsidi seharga Rp3,5 juta per unit di Tangerang.
Mariani selalu menekankan kualitas sebagai prioritas utama. Ia kerap turun langsung ke lapangan untuk memastikan setiap detail pembangunan, mulai dari fondasi hingga finishing, sesuai standar. "Kami membangun rumah dengan menempatkan diri sebagai konsumen," ujar Mariani yang kini menjabat sebagai Komisaris.
Kepemimpinan perusahaan kini diteruskan oleh generasi kedua, Christine Rai Santoso sebagai Managing Director bersama Sianna Sutinah sebagai Direktur Utama. Di bawah kepemimpinan mereka, Purinusa Group tidak hanya fokus pada rumah subsidi, tetapi juga mengembangkan properti menengah-atas dan komersial dengan fasilitas modern.
Beberapa proyek terbaru mereka antara lain klaster Safira (446 unit) dan Kristal (205 unit) di Aryana Karawaci yang diluncurkan awal 2024. Strategi "seeing is believing" dengan membangun unit terlebih dahulu sebelum dipasarkan terbukti efektif, seperti terlihat dari larisnya klaster Prima Aryana dan Megah Aryana yang terjual habis.
Hingga Maret 2024, Purinusa Group telah menyelesaikan 11 proyek properti di berbagai lokasi termasuk Karawaci, Depok, Bogor, dan Jakarta. Kompleks Aryana Karawaci seluas 25 hektar telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti waterpark, food court, dan SPBU. Perusahaan menargetkan penjualan Rp600 miliar di tahun 2024, sekaligus terus berkontribusi mengurangi backlog perumahan nasional.
Kisah Purinusa Group menjadi bukti bahwa dengan ketekunan dan komitmen pada kualitas, perempuan bisa sukses bahkan di industri yang selama ini dianggap maskulin seperti properti dan konstruksi.