
SURABAYA — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya memastikan bahwa 11 jemaah haji yang sempat menunjukkan gejala mirip COVID-19 dinyatakan negatif berdasarkan hasil swab antigen. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Surabaya, Rosidi Roslan, Senin (16/6).
“Karena hasilnya negatif, tidak perlu dilakukan tes PCR. Namun, kami tetap memberi notifikasi ke Dinas Kesehatan atau Puskesmas domisili untuk pengawasan selama 14 hari,” jelas Rosidi, yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya.
Rosidi menjelaskan bahwa gejala batuk dan flu yang dialami sebagian jemaah kemungkinan besar disebabkan kelelahan usai perjalanan panjang dari Tanah Suci.
“Gejalanya mirip COVID-19 seperti batuk dan flu. Tapi itu umum terjadi, karena jemaah biasanya kelelahan,” ungkapnya.
Sebanyak 11 jemaah langsung dilakukan pengamatan visual dan swab antigen sebagai langkah cepat untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
Meski COVID-19 telah berstatus endemik, masyarakat dan para jemaah tetap diminta waspada. Lansia khususnya disarankan untuk memakai masker jika sakit dan menghindari kerumunan.
“Jaga kesehatan, cukup istirahat, perhatikan pola makan, dan terapkan hidup bersih sehat agar imunitas tetap kuat,” pesan Rosidi.
Hingga kemarin, terdapat 11 kloter jemaah yang telah tiba di Debarkasi Surabaya, dengan total 4.162 jemaah. Kloter 11, yang mayoritas berasal dari Sidoarjo, telah kembali secara utuh sebanyak 380 orang.