JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan bahwa Sekolah Rakyat akan menerapkan kurikulum Multi Entry Multi Exit (MEME) dengan menggunakan sistem satuan kredit semester (SKS) sebagaimana lazimnya di perguruan tinggi.

Mu'ti menjelaskan bahwa dengan sistem ini, siswa Sekolah Rakyat tidak harus mengikuti pelajaran dalam waktu yang sama, tetapi dapat menempuh mata pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing. Pilihan metode dan waktu belajar yang bervariasi ini diharapkan dapat menjamin setiap murid mendapatkan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka.

Meski menggunakan jenis kurikulum yang berbeda, Mu'ti menegaskan bahwa materi pelajaran di Sekolah Rakyat tetap disusun mengacu pada kurikulum sekolah formal. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan berperan dalam menyediakan modul pembelajaran untuk setiap jenjang, dimana murid dimungkinkan untuk menyelesaikan modul tersebut dalam waktu yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya.

Selain kurikulum tertulis, Mu'ti juga memperkenalkan konsep "hidden kurikulum" yang akan berlaku di Sekolah Rakyat, yang mencakup upaya menciptakan lingkungan belajar formal maupun non-formal (asrama) yang selaras dan tidak terpisahkan dengan kurikulum tertulis.