JAKARTA - Pemerintah Indonesia menghentikan sementara ekspor udang beku ke Amerika Serikat menyusul temuan otoritas kepabeanan AS yang mendeteksi kontaminasi isotop radioaktif Cesium-137 (Cs-137) dalam kontainer pengiriman dari Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melaporkan bahwa kontaminasi terdeteksi oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) di pelabuhan Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami, yang menyebabkan kontainer langsung ditolak masuk. Meskipun FDA belum mengonfirmasi kontaminasi pada produk udang komersial di pasar, badan tersebut menyatakan kemungkinan produk terpapar selama proses pengemasan atau penyimpanan.

Produk udang yang terdeteksi kontaminasi berasal dari PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods). Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa kasus ini telah dibahas dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), yang telah melakukan inspeksi terhadap PT BMS.

Sementara ekspor dari produsen lain tetap berjalan, pemerintah menegaskan bahwa penghentian sementara bersifat precautinary hingga proses verifikasi selesai. PT BMS melalui pernyataan Ketua Umum Shrimp Club Indonesia, Andi Tamsil, menjelaskan bahwa kasus ini bukan berasal dari budidaya udang melainkan faktor eksternal di luar kendali industri, sementara Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono mengungkapkan bahwa tiga pabrik peleburan logam di dekat BMS telah ditutup beberapa bulan sebelumnya karena tidak memenuhi standar lingkungan.