YOGYAKARTA - Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengungkapkan adanya penurunan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Yogyakarta. Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian di Gedong Pracimasono, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Kamis, 30/10/2025.

"Jika dibandingkan dengan periode Januari sampai Agustus tahun 2024, kunjungannya turun 7,36 persen," kata Made. Ia merinci bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada periode Januari-Agustus tahun 2024 tercatat sebanyak 72.453 orang, sementara pada periode yang sama tahun 2025 hanya mencapai 67.123 orang.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menanggapi penurunan tersebut dengan menyebutkan bahwa dugaan awal penyebabnya adalah pembatalan sejumlah event di Kota Yogyakarta. "Ya, tadi yang disampaikan Bu Sekda bahwa, ee, di tahun 2025 ini, karena ada instruksi dari presiden untuk kemudian efisiensi, banyak event-event yang dicancel, itu menjadi salah satu faktor yang diduga menyebabkan penurunan jumlah wisatawan," jelasnya.

Hasto menambahkan bahwa meskipun kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan, jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Kota Yogyakarta masih stabil. Dia menekankan perlunya menambah atraksi dan event untuk menarik kembali wisatawan mancanegara. "Misalkan pariwisata itu tergantung dari atraksi, amenity, transportasi. Amenity itu hotel, transportasi cukup, saya kira, tapi atraksinya yang perlu ditambah, sehingga, calendar of event yang betul-betul nendang," ungkap Hasto.

Mantan Bupati Kulon Progo itu juga menekankan pentingnya menambah event-event dengan taraf internasional agar wisatawan mancanegara tertarik untuk datang dan memperlama masa tinggal mereka di Kota Yogyakarta. Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta telah mengumumkan pembatalan Wayang Jogja Night Carnival yang biasanya menjadi puncak peringatan ulang tahun Kota Yogyakarta.

Wali Kota Hasto menegaskan bahwa pembatalan ini tidak terkait dengan kondisi keamanan, melainkan disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran. "Iya (WJNC) kita batalkan," katanya pada Jumat, 12/9/2025. "Ya karena bukan hanya masalah kondusifitas, tetapi juga Pak Mendagri selalu setiap pertemuan, seminggu bisa sampai dua tiga kali melalui zoom itu selalu mengingatkan agar kita tidak menampilkan euforia atau glamouritas yang menunjukkan pemerintah berlebihan anggaran," tambahnya.