Breaking News :
KanalLogoLogo
Sabtu, 24 Mei 2025

Kesehatan

Lembur Panjang Picu Perubahan Struktur Otak, Apa Dampaknya?

Mita BerlianaSabtu, 17 Mei 2025 16:25 WIB
Lembur Panjang Picu Perubahan Struktur Otak, Apa Dampaknya?

kerja lembur

ratecard

 Meski “work life balance” kerap digaungkan, kenyataannya masih banyak pekerja yang memilih lembur demi memenuhi target. Terutama di kota-kota besar Indonesia, fenomena lembur panjang sangat lazim ditemukan.

Durasi kerja yang panjang sering dianggap sebagai tanda produktivitas. Namun, riset terbaru menunjukkan bahwa lembur berlebihan bisa mengubah struktur otak manusia, yang berdampak pada fungsi kognitif dan emosional.

Lembur dan Perubahan Struktur Otak

Studi dari Korea Selatan yang dimuat di jurnal Occupational & Environmental Medicine (2025) menyebutkan, jam kerja yang panjang berhubungan dengan perubahan di area otak yang mengatur perencanaan, organisasi, memori kerja, dan pengelolaan emosi.

Peneliti menganalisis hasil pemindaian otak 110 orang, sebagian besar tenaga kesehatan. Mereka yang lembur lebih dari 52 jam per minggu memiliki volume materi abu-abu di gyrus frontal tengah meningkat sekitar 19 persen dibandingkan pekerja dengan jam kerja normal.

Materi abu-abu ini berperan dalam fungsi kognitif, namun peneliti belum bisa memastikan apakah peningkatan tersebut berdampak positif atau negatif pada kesehatan otak.

Efek Lembur: Baik atau Buruk?

Peneliti menyebutkan bahwa meski ada perubahan struktural di otak akibat lembur, implikasinya masih harus diselidiki lebih jauh. Studi lain justru mengaitkan kerja berlebihan dengan potensi kerusakan otak.

Temuan ini menunjukkan adanya kemungkinan kerja lembur menimbulkan perubahan neuroadaptif yang bisa memengaruhi kesehatan mental dan kognitif secara negatif.

Selain faktor kerja, kondisi lain juga berperan dalam kesehatan otak. Karena itu, efek lembur tidak bisa digeneralisasi secara mutlak untuk semua profesi.

Di tengah upaya eksperimen sistem kerja empat hari seminggu, riset ini mengingatkan pentingnya membatasi jam kerja agar kesejahteraan karyawan tetap terjaga.

Para peneliti menekankan pentingnya kebijakan yang menangani isu kerja berlebihan sebagai masalah kesehatan kerja yang serius.

“Penelitian mendatang perlu mengeksplorasi apakah perubahan struktur otak ini akan berujung pada penurunan fungsi kognitif atau gangguan kesehatan mental,” jelas mereka.

Kesimpulannya, lembur berkepanjangan bukan hanya soal produktivitas, tapi juga soal bagaimana menjaga kesehatan otak dan mental pekerja agar tetap optimal.

Pilihan Untukmu