
JAKARTA – Istana Kepresidenan Jakarta kembali menjadi pusat perhatian publik pada Selasa (20/5), setelah Presiden RI Prabowo Subianto diketahui memanggil sejumlah tokoh penting dalam sektor ekonomi dan investasi nasional.
Figur pertama yang terlihat tiba adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. Mengenakan setelan formal, Bahlil tiba dengan langkah tergesa. Ketika dicecar pertanyaan oleh awak media mengenai tujuan kedatangannya, ia hanya menjawab singkat, “Nanti saja,” sambil menangkupkan tangan.
Pertemuan Strategis dan Laporan Progres
Tak berselang lama, giliran petinggi Badan Pengelola Investasi Danantara yang hadir ke Istana. Di antaranya adalah Rosan Roeslani dan Dony Oskaria. Keduanya datang secara terpisah namun hampir berdekatan. Dony yang sempat dimintai keterangan, menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan agenda rutin.
“Biasa, ini hanya reguler update ke Presiden,” ujar Dony kepada media. Ia juga menambahkan bahwa salah satu topik yang dibicarakan adalah soal kerja sama dengan Thailand, namun enggan menjelaskan lebih jauh detailnya.
Isu Rangkap Jabatan dan Transparansi
Pertemuan ini menjadi sorotan mengingat sebelumnya sempat mencuat isu tentang rangkap jabatan yang melibatkan sejumlah nama dalam struktur Danantara. Ketua KPK bahkan dikabarkan tengah mengkaji posisinya dalam struktur tersebut, menimbulkan spekulasi tentang perlunya penyesuaian etika jabatan publik.
Namun, baik Rosan maupun Dony tampak enggan menanggapi terlalu jauh spekulasi tersebut. Rosan hanya berujar, “Saya baru ini... entar ya. Ya nanti saja deh,” sambil bergegas masuk ke Istana.
Komitmen Pemerintah terhadap Investasi
Pemanggilan petinggi Danantara dan Bahlil oleh Presiden Prabowo menegaskan keseriusan pemerintah dalam menjaga iklim investasi yang sehat dan terarah. Pembaruan reguler menjadi bagian dari upaya memastikan program-program strategis berjalan selaras dengan visi nasional.
Meski agenda lengkap dari pertemuan ini belum dirilis secara resmi, sinyal kuat diberikan bahwa pemerintah tengah memperkuat koordinasi lintas lembaga demi mempercepat transformasi ekonomi nasional.
Dengan kondisi global yang dinamis, kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pengelola investasi seperti Danantara menjadi krusial. Terlebih, Indonesia tengah mempersiapkan diri menyambut arus investasi besar-besaran dari dalam maupun luar negeri dalam beberapa tahun ke depan.