
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggali bukti baru dalam kasus dugaan korupsi proyek digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina periode 2018–2023. Terbaru, KPK menyita sejumlah dokumen penting dari PT Telkomsigma.
Penyitaan dilakukan saat pemeriksaan terhadap Wisnu Kamulyan, Head Legal PT Telkomsigma, yang hadir sebagai saksi pada Senin (19/5) di Gedung Merah Putih, Jakarta. Dokumen tersebut disinyalir berkaitan langsung dengan jalannya proyek digitalisasi SPBU.
“Penyidik menyita beberapa dokumen kepada saksi sebagai tambahan barang bukti untuk perkara ini,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Selasa (20/5).
Penyidikan Kasus Digitalisasi Semakin Mengarah
Kasus korupsi proyek digitalisasi SPBU ini mulai diusut sejak awal tahun 2025. Meski KPK telah menetapkan tersangka, hingga kini identitas pelaku belum diumumkan ke publik.
Dugaan korupsi tersebut muncul setelah pemeriksaan sejumlah saksi pada 20 Januari 2025. Nama-nama besar dari kalangan BUMN, swasta, hingga pejabat pengawasan BBM turut dipanggil dalam rangkaian penyelidikan.
Beberapa saksi penting antara lain Agustinus Yanuar Mahendratama dari BPH Migas, Aily Sutejda dari PT SCC, serta Anton Trienda dari PT Pertamina. Tak ketinggalan, Antonius Haryo Dewanto dari PT Packet Systems dan Charles Setiawan dari PT Ladang Usaha Jaya Bersama juga diperiksa.
Telkomsigma Jadi Sumber Bukti Kunci
PT Telkomsigma diduga memiliki keterlibatan dalam proyek digitalisasi yang kini tengah bermasalah secara hukum. Sebagai salah satu perusahaan teknologi yang bekerja sama dengan Pertamina, peran Telkomsigma kini menjadi sorotan.
Dokumen-dokumen yang disita diharapkan memperkuat dugaan aliran dana dan proses pelaksanaan proyek yang diduga menyimpang dari ketentuan hukum. KPK belum menjelaskan secara rinci isi dokumen, namun memastikan bahwa penyitaan dilakukan demi memperkuat pembuktian.
Dalam proses ini, KPK juga memanggil saksi dari perusahaan lain yang diduga turut terlibat, seperti PT LEN Industri dan PT Dabir Delisha Indonesia. Ini menunjukkan penyidikan mencakup ekosistem luas yang terlibat dalam proyek digitalisasi SPBU.
Pertamina Angkat Suara, KPK Terus Dalami Bukti
Pihak Pertamina sendiri telah menyatakan kesiapan bekerja sama penuh dengan KPK. Mereka menyambut baik langkah penegakan hukum agar proyek strategis tidak ternoda praktik korupsi.
Sementara itu, masyarakat dan pengamat antikorupsi menyoroti pentingnya transparansi dalam penanganan kasus ini. KPK diharapkan segera mengumumkan identitas tersangka dan menuntaskan penyidikan secepat mungkin.
Dengan terus bertambahnya saksi dan barang bukti, publik menanti kelanjutan kasus yang menyangkut hajat hidup orang banyak ini. Digitalisasi SPBU seharusnya menjadi langkah efisiensi dan transparansi, bukan ladang praktik korupsi.