
JAKARTA — Perjuangan dan konsistensi belajar membawa Gelar Abdi Fistawan, siswa SMAN 1 Pati, menembus batas. Remaja asal Pati, Jawa Tengah, ini berhasil diterima di 34 universitas luar negeri dan mendapatkan 37 Letter of Acceptance (LoA). Salah satu kampus bahkan mengundangnya untuk empat program studi sekaligus.
Dari Pati ke Dunia: Gelar Diterima di 34 Kampus di 9 Negara
Puluhan LoA yang diterima Gelar berasal dari berbagai negara, termasuk:
-
Amerika Serikat
-
China
-
Belanda
-
Selandia Baru
-
Australia, dan lainnya.
Namun dari sekian banyak pilihan, Gelar memutuskan untuk kuliah di University of New South Wales (UNSW), Sydney, Australia, dengan jurusan Bachelor of Engineering (Honours).
“Saya mendapatkan 37 LoA dan submit ke Beasiswa Garuda. Alhamdulillah, saya lolos dan memilih UNSW karena jurusan tekniknya unggul dan masuk ranking 19 dunia,” ujar Gelar.
Perjalanan Beasiswa: Dari Afirmasi Taman Sains ke Garuda
Keberhasilan Gelar tak datang secara instan. Ia mengikuti program Beasiswa Indonesia Maju Afirmasi Taman Sains sejak kelas XI. Dalam program ini, Gelar mendapat pembinaan intensif untuk mempersiapkan studi di luar negeri.
Fokus utama Gelar adalah:
-
Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris
-
Mempertahankan nilai akademik yang tinggi
-
Menorehkan prestasi nasional dan internasional
Segudang Prestasi: Dari Biologi hingga Olimpiade Agama
Gelar telah membuktikan kapasitasnya lewat beragam penghargaan, antara lain:
-
Silver Award dan Best Project dalam Bioinformatics and Synthetic Biology Competition (BIOS) 2024
-
Medali emas dalam South East Asian Olympiad of Science Medicine (Seaosm) bidang Biologi
-
Juara 1 Olimpiade Pendidikan Agama Islam di Kota Malang
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Pati, Ika Ratih, menyebut bahwa Gelar mendapat bimbingan khusus setelah menerima informasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah mengenai beasiswa tersebut.
“Seleksinya sangat panjang dan butuh pendampingan intensif. Kami membimbing Gelar dari awal hingga ia berhasil lolos,” jelas Ika.
Anak Tukang Bakso yang Tak Menyerah
Di balik pencapaian gemilang ini, Gelar adalah putra dari pasangan Iwan Riyanto dan Nita Rahayu, pedagang bakso di Pati. Latar belakang keluarga tidak menjadi penghalang bagi semangat belajarnya.
“Saya bersyukur atas dukungan orang tua. Kami bukan dari keluarga berada, tapi saya percaya bahwa usaha tak akan mengkhianati hasil,” ujar Gelar.
Kisah Gelar Abdi Fistawan membuktikan bahwa latar belakang ekonomi bukan penghalang untuk meraih pendidikan tinggi di kampus top dunia. Dengan semangat belajar, kerja keras, dan dukungan lingkungan, anak tukang bakso dari Pati ini sukses menembus 34 kampus luar negeri dan kini bersiap menjadi insinyur masa depan dari UNSW Australia.