
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau langsung proses pengerukan Kali Ciliwung yang melintas di kawasan padat penduduk Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/5). Dalam kunjungan tersebut, Pramono menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen menangani kanal-kanal di wilayah padat sesuai standar sanitasi permukiman.
“Saya melihat persoalan di sini berbeda dengan tempat lain karena relatif tidak terdampak banjir. Tantangannya adalah sanitasi dan sungai yang kurang terawat. Tidak semua alat berat bisa masuk ke sini, jadi diperlukan alat khusus seperti mini eskavator,” ujar Pramono.
Dalam peninjauan itu, Pramono menyaksikan langsung proses pengerukan menggunakan alat berat untuk mengangkat sedimen yang menyebabkan pendangkalan kali. Sementara itu, di area yang tidak dapat dijangkau alat berat, pengerukan dilakukan secara manual oleh tenaga satgas.
Ia menyebut banyaknya bangunan di sepanjang tepian kali, termasuk masjid dan musala, menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, ia meminta warga tidak lagi membuang sampah rumah tangga ke aliran kali.
“Hampir di beberapa titik kali ini sudah dipadati bangunan. Karena itu, saya mengimbau kepada warga agar bersama-sama menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah ke sungai,” tambahnya.
Program pengerukan dan penataan sanitasi ini, menurut Pramono, akan menjadi percontohan bagi kawasan padat lainnya di Jakarta, termasuk di Kampung Melati dan sekitarnya.
Selain meninjau langsung lokasi, Gubernur juga berdialog dengan warga. Ia menawarkan solusi pembangunan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) komunal yang dilengkapi dengan toilet duduk, sesuai permintaan warga lansia. MCK tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan warga untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni.
“Warga menyambut baik. Tadi ada permintaan toilet duduk untuk lansia. Jadi nanti kami siapkan baik toilet duduk maupun jongkok. Yang penting adalah dirawat bersama-sama,” tutup Pramono.